PATI, Lingkarjateng.id – Pengurus Koperasi Desa Merah Putih Kabupaten Pati menuntut kejelasan program koperasi desa yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto.
Protes pengurus Kopdes Merah Putih itu disampaikan dalam kegiatan bertajuk Kopdes Festival yang berlangsung di eks Bakorwil Pati 1-2 November 2025.
Ketua Panitia Kopdes Festival, Gigih Suwarsono, mengaku sejak peluncuran program Kopdes Merah Putih pihaknya masih belum bisa mengakses permodalan yang akan difasilitasi pemerintah.
“KMP di seluruh Indonesia pada dasarnya sudah jalan, tetapi mati suri kaena kurangnya dukungan dan tidak adanya infrastruktur yang jelas,” ujarnya, Minggu, 2 November 2025.
Bukan saja soal akses permodalan, Gigih juga menuntut adanya regulasi operasional koperasi yang jelas dari tingkat desa hingga pemerintah pusat.
“Saat ini kami kebingungan, permodalan tidak ada. Potensi kami ada, tetapi diminta untuk menjual, hanya menjadi agen LPG, itupun seratus sebulan dan itu harus bersaing dengan pengusaha kecil, dengan toko kelontong. Ini jelas bukan sesuatu hal yang semestinya terjadi,” tegasnya.
Gigih mewakili pengurus Kopdes Merah Putih di Pati meminta secara khusus kepada Presiden RI Prabowo Subianto agar memberikan keleluasaan dalam menjalankan usaha, bukan sekadar menjadi perpanjangan tangan BUMN.
“Berikan kami keleluasaan untuk menjalankan usaha sesuai dengan potensi dan apa yang kita miliki. Tidak hanya sebagai agen BUMN,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Kopdes Festival diselenggarakan secara swadaya dan diikuti 406 desa dan kelurahan di Pati.
Protes yang ditujukan kepada Presiden Prabowo ini digelar kreatif dengan berbagai pertunjukan lokal hingga pameran produk khas daerah.
Mereka berharap protes tersebut didengar Presiden agar segera menuntaskan persoalan Kopdes Merah Putih, khususnya di Bumi Mina Tani.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Ulfa
































