KUDUS, Lingkarjateng.id – Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, meminta peningkatan kesiapsiagaan mengahadapi potensi bencana musim penghujan.
Sam’ani dalam apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana menegaskan pentingnya kesiapsiagaan yang menyeluruh dan terencana. Menurutnya, ada lima langkah utama yang perlu diperkuat, yakni sistem peringatan dini, aktivasi posko berlapis hingga tingkat desa, kesiapan logistik dan peralatan, perlindungan terhadap kelompok rentan, serta penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang jelas.
“Kami harus memastikan seluruh sistem peringatan dini berjalan optimal, posko siaga aktif hingga tingkat desa, dan peralatan siap digunakan kapan pun dibutuhkan. Kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan difabel harus menjadi prioritas perlindungan. Selain itu, maksimalkan layanan darurat 112 agar penanganan cepat dan terkoordinasi,” tegasnya.
Selain itu Sam’ani mengajak seluruh elemen, mulai dari TNI, Polri, BPBD, relawan, stakeholder terkait, hingga masyarakat untuk bersinergi memperkuat sistem tanggap bencana.
Ia mencontohkan peran siskampling agar tidak hanya fokus menjaga keamanan lingkungan, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam deteksi dini bencana di wilayah terkecil.
Pemkab Kudus menegaskan keselamatan dan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama menuju terwujudnya Kudus tangguh bencana serta masyarakat yang sejahtera, harmoni, dan takwa.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Kudus, Eko Hari Djatmiko, menyampaikan pihaknya telah memastikan kesiapan personel, logistik, dan sarana pendukung dalam menghadapi potensi bencana saat musim penghujan.
Ia menyebut ada sebanyak 600 personel yang siaga menghadapi bencana jika dibutuhkan sewaktu-waktu.
“Seluruh tim sudah siaga. Kami terus memperkuat koordinasi lintas sektor agar penanganan bencana di lapangan dapat berjalan cepat dan efektif,” ujarnya.
Jurnalis: Nisa Hafizhotus Syarifa
Editor: Ulfa
































