SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan Kota Semarang menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi paparan mikroplastik di Ibu Kota Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan, Abdul Hakam, menyatakan pihaknya siap melakukan langkah mitigasi.
“Kalau angkanya benar, kita harus waspada. Mikroplastik yang masuk ke tubuh manusia pasti akan mengakibatkan gejala dan berpotensi memicu penyakit,” ujarnya, Kamis, 27 November 2025.
Hakam menjelaskan paparan jangka panjang mikroplastik dapat menyebabkan proses degeneratif, gangguan pertumbuhan, gangguan hormonal, kerusakan atau peradangan jaringan, gangguan sistem pernapasan, hingga berpotensi karsinogenik. Selain itu, mikroplastik juga dapat memengaruhi kecerdasan, kognitif, imun tubuh, dan perkembangan anak.
Dari sisi lingkungan, air hujan yang tercemar mikroplastik berisiko masuk ke tambak dan kolam, sehingga mencemari ikan dan sumber pangan lain.
“Kalau airnya tercemar, risiko mikroplastik mengikat dan mencemari sangat besar,” katanya.
Hakam menambahkan sumber cemaran mikroplastik berasal dari udara, air, maupun makanan. Perilaku masyarakat, seperti pembakaran sampah plastik, pemanasan makanan dalam wadah plastik, dan konsumsi air kemasan panas, juga berkontribusi. Proses daur ulang dan penanganan sampah yang tak optimal turut memperbesar risiko.
Dinkes berencana memperkuat kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan OPD lain, meningkatkan edukasi masyarakat, serta pengawasan kualitas air, udara, dan makanan.
“Kita harus hadir. Pembakaran sampah plastik harus dihindari, penggunaan plastik sekali pakai dikurangi. Paparan dari udara maupun air hujan juga harus diminimalkan, misalnya dengan memakai helm saat berkendara. Sumber makanan yang berpotensi tercemar juga perlu dikurangi,” tegasnya.
“Nantinya dari temuan-temuan Dinas Lingkungan Hidup selanjutnya akan menjadi dasar langkah penanganan lanjutan,” ujarnya.
Jurnalis: Syahril Muadz
Editor: Sekar S
































