Pemkab Semarang Fokus Jalankan Pertanian Organik

semarang organis

PAMERKAN LAHAN PERTANIAN : Bupati Semarang, Ngesti Nugraha bersama Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno, dan Forkompimda serta petani saat meninjau lahan pertanian yang menggunakan pupuk organik di wilayah Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, baru-baru ini usai menghadiri dialog pertanian di Baloeng Gadjah, Tuntang. (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

UNGARAN, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang terus fokus menjalankan pertanian organik di wilayah Kabupaten Semarang, untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia untuk petani.

Untuk melancarkan usahanya dalam mengurangi penggunaan pupuk kimia, Pemkab Semaramg berencana menggandeng organisasi Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina) untuk membuat standar operasional prosedur pertanian organik.

“Dengan upaya ini, kami Pemkab Semarang berharap semakin banyak petani yang mau mengubah pola bercocok tanamnya, dari penggunaan pupuk kimia ke organik, dengan demikian penggunaan pupuk kimia berkurang ya, jadi petani bisa mulai bercocok tanam secara organik,” kata Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, Minggu (19/5).

Ngesti Nugraha pun berharap, dengan adanya kerjasama dengan Maporina tersebut, terkait pertanian organik ini, para petani dapat lebih memahami tahapan dan tata caranya.

“Kami, Pemkab Semarang juga akan membantu para petani, melalui kelompok tani di Kabupaten Semarang untuk menyediakan dan menyiapkan drone sprayer, agar nantinya tanaman yang disemprot pupuk organik ini bisa menghasilka  hasil panen organik dan aaat dikonsumsi baik untuk kesehatan kita,” harap Bupati Semarang itu.

Pihaknya juga menegaskan, jika nantinya dari Maporina bisa mendampingi para petani di Kabupaten Semarang untuk menjalankan pertanian organik, utamanya membuat pupuk organik.

“Dan untuk menjalankan pertanian organik ini kita semua membutuhkan kedisplinan agar mendapatkan hasil yang baik. Sehingga tingkat produksi dari hasil pertanian petani kita di Kabupaten Semarang bisa baik, kalau baik maka produksi hasil panen padi kita juga akan meningkat dan kandungan bahan kimiannya rendah,” tegasnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk organik ini terus Pemkab Semarang dorong penggunaannya untuk menghasilkan hasil panen yang melimpah.

“Selain alat-alat pertanian yang moderen, penggunaan pupuk organik ini penting untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian, karena faktor salah satunya hasil panen bisa melimpah itu adalah kesuburan tanah, dan juga ini sebagai upaya pemurnian tanah dan air,” katanya.

Termasuk di antaranya, lanjut Moh Edy Sukarno, Pemkab Semarang juga mendorong petani untuk menjadi penjaga ekosistem.

“Karena ketika ekosistem itu terjaga, unsur alamiah dari hama tani itu  kemudian bisa jadi penyeimbang, karena banyak ekosistem kita ini musnah, kalau ekosistem itu seimbang maka penganggu tanaman itu bisa dikendalikan. Maka misinya adalah, moderenisasi pertanian, lalu pemurnian tanah dan air, dan ketiga mendorong petani sebagai penjaga ekosistem,” tukas Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang itu.

Sementara itu, Ismail dari salah satu petani pelopor bersama 50 petani lainnya telah membuktikan hasil panen yang bagus dan melimpah meski menggunakan metode pertanian organik.

“Hasil panen kita ini bisa mencapai 11 ton per hektar dari sebelumnya hanya 5 ton, dengan menggunakan pupuk organik ini hasilnya bisa melimpah, selain itu juga mutu hasil panennya baik, mutu tanahnya pun jadi baik dan normal usai sebelumnya menggunakan pupuk kimia,” sebutnya.

Ismail menambahkan jika saat ini pihaknya tengah mengusahakan dengan metode pertanian semi organik, tanahnya dengan luas sekitar 2 hektar (Ha) ini bisa maksimal hasil pertaniannya.

“Dan semoga ini bisa jadi contoh bagi petani lainnya, dalam menggunakan sistem pertanian organik, karena hasilnya jauh lebih meningkat, dan harapan akhir tentu Kabupaten Semarang bisa jadi lokasi swasembadaya pangan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version