PATI, Lingkarjateng.id – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, mengumpulkan bupati wilayah eks Karesidenan Pati di Pendopo Kabupaten Pati pada Senin, 4 Agustus 2025.
Pertemuan itu untuk menegaskan komitmen Luthfi guna mempercepat penurunan angka kemiskinan di wilayah Jawa Tengah, termasuk wilayah eks Karesidenan Pati, melalui sinergi lintas sektor.
Selain kepala daerah, Luthfi juga mengumpulkan sejumlah pemangku kepentingan dari unsur pemerintahan, TNI, Polri, hingga petugas sosial tingkat desa, guna menyamakan persepsi dan merumuskan strategi bersama.
Langkah ini ditempuh sebagai bagian dari upaya menekan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah yang kini tercatat turun menjadi 9,48 persen dari sebelumnya 9,58 persen.
“Indikator kemiskinan ini kita jadikan super team. Dari PKH kita mainkan bansosnya, RTLH-nya, kemudian Dinas Sosial terkait pendidikannya, kita jadikan satu,” ujar Ahmad Luthfi usai kegiatan.
Sejumlah program yang dioptimalkan antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), perbaikan Rumah Tak Layak Huni (RTLH), bantuan sosial, hingga layanan dokter spesialis keliling (speling).
Selain itu, Luthfi menekankan pentingnya peran aktif Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam melakukan pengawasan, pengecekan, dan evaluasi di lapangan agar penyaluran program tepat sasaran dan berjalan efektif.
Luthfi berharap, dengan struktur program yang terencana dan sinergis, pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas dan efektif.
“Semua kita kerjasamakan agar miskin ekstrem di Jawa Tengah bisa komprehensif kita lakukan penanganan di seluruh kabupaten/kota,” pungkasnya.
Jurnalis: Mutia Parasti
Editor: Rosyid
































