JAKARTA, Lingkarjateng.id — Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Kasultanan Brunei Darussalam menjajaki kerja sama dan potensi investasi, mulai dari green energy, pengembangan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), dan pengembangan Pasar Agro Digital Modern Soropadan.
Pertemuan dengan kerabat Kasultanan Brunei Darussalam, Pangiran Muda Abdul Qawi ibni Mohamed Bolkiah dan Tengku Amalin Aishah Putri binti Sultan Ismail Petra, berlangsung di Jakarta pada Senin, 29 Desember 2025.
“Pertemuan itu untuk mengakrabkan hubungan antara Brunei Darussalam dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kami kemudian menyampaikan beberapa peluang investasi,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, usai mendampingi Gubernur Ahmad Luthfi bertemu dengan kerabat Sultan Brunei Darussalam.
Sujarwanto menyampaikan bahwa pada bidang green energy kedua pihak membahas tindak lanjut nota kesepemahaman yang ditandatangani dengan PT JPEN (Jateng Petro Energi), mengenai rencana pengembangan teknologi Solar PV (photovoltaic) pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Jawa Tengah.
Kemudian, Gubernur Jateng juga membahas pengembangan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) Semarang. Rencananya pengembangan KIW diarahkan untuk mendorong pemanfaatan green energy dan green industry.
“Gubernur menghendaki semua kawasan industri itu musti menggunakan green industry,” kata dia.
Sementara untuk bidang pertanian, Jateng menawarkan pengembangan Pasar Agro Digital Modern di Soropadan, dan menjadikan Jawa Tengah sebagai pusat benih nasional. Hal ini sejalan dengan arah pembangunan Jateng 2026, yakni meneguhkan posisi Jateng sebagai lumbung pangan nasional.
Sujarwanto menambahkan, Pangiran Muda Abdul Qawi ibni Mohamed Bolkiah dan Tengku Amalin Aishah Putri binti Sultan Ismail Petra sudah mendengarkan semua tawaran dari Pemprov dan BUMD Jawa Tengah. Keduanya sudah memahami apa yang menjadi potensi Jawa Tengah.
“Mereka sangat ingin melihat potensi itu di lapangan, maka mereka merencanakan untuk field trip (kunjungan lapangan) mengenai potensi investasi dan pariwisata di Jawa Tengah. Diharapkan mereka bisa segera ke Jawa Tengah untuk melihat potensi-potensi itu tadi,” bebernya.
Penawaran kerja sama dan potensi investasi tersebut merupakan salah satu cara Gubernur Ahmad Luthfi dalam membangun Jawa Tengah.
Sejak awal menjabat, Gubernur Jateng selalu menegaskan bahwa posisi seorang gubernur, bupati, wali kota merupakan manajer marketing. Tugas gubernur adalah menawarkan seluruh potensi wilayah untuk menarik investasi, agar menjadi salah satu sumber pendapatan daerah.
“Di manapun saya selalu tawarkan apa saja yang menjadi potensi Jawa Tengah kepada calon investor, agar mereka mau investasi di tempat kita,” kata Luthfi dalam berbagai kesempatan.































