KUDUS, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus menggandeng berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mewujudkan target zero stunting.
Salah satu upaya DKK Kudus untuk menyelaraskan program penurunan angka stunting yakni dengan menggelar bimbingan teknis (bimtek) tata laksana stunting dan gizi buruk.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat pada DKK Kudus, Edi Kusworo, mengatakan bimtek digelar secara rutin dengan mengajak perwakilan sejumlah OPD seperti, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kudus.
“Acara ini diikuti oleh petugas gizi dari seluruh puskesmas serta OPD terkait seperti Diskominfo, Dinas PMD dan Bappeda,” ujarnya dalam bimtek di Gedung Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kudus, Senin, 29 September 2025.
Menurut Edi, penanganan stunting perlu dilakukan bersama dengan berbagai pihak. Keterlibatan Diskominfo, misalnya, dilakukan dalam hal membantu promosi, sosialisasi, dan aplikasi terkait laporan stunting.
“Kemudian, Dinas PMD ikut membantu ketika terjun langsung menangani stunting, serta Bappeda ikut merencanakan dan menganggarkan program-program penanganan stunting,” paparnya.
DKK juga rutin mengadakan pertemuan rutin setiap bulan untuk membahas permasalahan stunting di Kabupaten Kudus untuk melakukan evaluasi supaya target zero stunting bisa benar-benar tercapai.
“Setiap ada temuan kasus stunting itu kita analisis dan evaluasi,” ucapnya.
Selain itu, DKK juga menjalankan sejumlah program yang mendukung penurunan stunting, di antaranya program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita, program pemberian pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) dan pangan olahan diet khusus (PDK) bagi anak yang terdiagnosis stunting.
“Kami yakin target untuk menurunkan angka stunting bisa tercapai,” tukasnya.
Jurnalis: Nisa Hafizhotus Syarifa
Editor: Ulfa

































