KUDUS, Lingkarjateng.id – Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus berencana mengadopsi program pendidikan yang diterapkan Kota Denpasar.
Rencana tersebut setelah Pemerintah Kabupaten Kudus studi tiru ke Kota Denpasar pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Kepala bidang pendidikan dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho, mengatakan ada uda program unggulan yang rencananya ditiru sebagaimana arahan Bupati Kudus.
“Untuk tahap awal, kami akan menerapkan program pertukaran pelajar antarsekolah di Kudus dan mengkaji pelaksanaan festival pendidikan semacam Denpasar Education Festival bersama PGRI dan MKKS,” terangnya.
SMP 1 Jati Kudus Kenalkan Ragam Tarian Nusantara saat Gelar Karya P5
Anggun berharap penerapan program tersebut dapat menjadi titik awal dalam memperkuat kolaborasi antarsekolah dan membangun semangat inovasi pendidikan di Kudus.
“Denpasar telah membuktikan bahwa kolaborasi dan semangat riset mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang maju. Itulah yang ingin kami bawa ke Kudus,” tandasnya.
Saat kunjungan kerja ke Disdik Kota Denpasar, rombongan Disdik Kudus berdiskusi tentang inovasi bidang pendidikan yang berhasil dijalankan pemerintah setempat.
Beberapa program pendidikan tersebut, diantaranya penyelenggaraan Denpasar Edukasi Festival setiap Mei yang menampilkan karya guru dan siswa, partisipasi karya pelajar di ajang internasional Malaysia dan Thailand, hingga penerbitan majalah ber-ISBN untuk menampung tulisan guru serta siswa.
Kemudian di bidang riset pendidikan, Denpasar menjalankan layanan digital yang dikembangkan secara optimal melalui portal online pengaduan guru dan siswa, serta penerapan smart classroom di berbagai sekolah.
Guru bahkan difasilitasi dengan aplikasi pengurusan kenaikan pangkat yang telah memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) hasil inovasi guru setempat.
Disdik Denpasar juga menjalin kolaborasi antarlembaga pendidikan melalui kegiatan pelatihan bersama antarsekolah baik negeri, swasta, maupun madrasah.
Pemerintah setempat juga mendorong keterbukaan akses pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu agar bisa ditampung di sekolah negeri.
Dalam aspek pembangunan, Denpasar memiliki komitmen dalam memberikan fasilitas sarana prasarana pendidikan dengan pembangunan sekolah berstandar tinggi seperti SMP 17 Denpasar senilai Rp40 miliar dan satu SD baru senilai Rp18 miliar.
Selain itu, muatan lokal dengan mengajarkan Bahasa Bali serta Bahasa Inggris, serta penerapan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat dalam menumbuhkan karakter positif siswa.
Jurnalis: Fahtur Rohman
Editor: Ulfa

































