REMBANG, Lingkarjateng.id – Dinas Arsip dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Rembang dapat masukan menelusuri arsip pendukung perdagangan Batik Lasem untuk diajukan ke UNESCO sebagai memori dunia Asia Pasifik.
Dinarpus bersama Yayasan Lasem Heritage telah memaparkan materi dan dokumen kepada Dewan Pakar Memory of the World Comittee for Asia and the Pacific (MOWCAP) Indonesia pada Rabu, 27 Agustus 2025.
Tim memaparkan arsip perdagangan batik Lasem, Pekalongan, dan Surakarta melalui tayangan video, kemudian dilanjut sesi tanya jawab melalui kanal Zoom.
Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem Rembang Diajukan Jadi Memori Dunia Asia Pasifik
Kepala Dinarpus Rembang, Achmad Sholchan, mengatakan Dewan Pakar MOWCAP Indonesia memberikan sejumlah saran untuk memperkuat dokumen usulan, terutama dalam menekankan aspek perdagangan batik Lasem.
“Tentang batik sudah sering diajukan ke UNESCO, baik ciri khas maupun hari batik itu sendiri. Agar tidak tumpang tindih, kami disarankan fokus pada jaringan perdagangannya, bukan motif atau coraknya,” jelasnya pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Tim juga diminta untuk melengkapi bukti arsip dari luar negeri, khususnya Singapura, Malaysia, dan Tiongkok.
Selain itu, Dewan Pakar menyarankan agar video presentasi dilengkapi dengan teks berbahasa Inggris.
Lantaran motif batik Lasem ada pengaruh unsur budaya Tiongkok, Dewan pakar juga menyarakan penelusuran arsip pendukung dari negara tersebut.
“Motif batik Lasem mendapat pengaruh dari budaya Cina. Dewan Pakar meminta kami menelusuri apakah ada arsip terkait di Tiongkok,” ucapnya.
Sementara itu perwakilan Yayasan Lasem Heritage, Agni Malagina, mengatakan siap menindaklanjuti rekomendasi Dewan Pakar.
“Kami akan menindaklanjuti rekomendasi dewan pakar agar pengajuan arsip dagang batik ini semakin solid, karena memang sifatnya kita harus mampu meyakinkan dewan juri MOWCAP,” ucapnya.
Menurutnya, tim akan melengkapi arsip perjalanan jaringan perdagangan batik Lasem.
“Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk melengkapi khasanah arsip yang diajukan, termasuk mengidentifikasi arsip yang ada di luar negeri,” ucapnya.
Setelah penyempurnaan dilakukan, berkas usulan akan diajukan ke panitia MOWCAP pada 5 September 2025. Sementara itu, presentasi di hadapan dewan juri MOWCAP dijadwalkan pada Juni 2026.
Jurnalis: Muhammad Faalih
Editor: Ulfa

































