JEPARA, Lingkarjateng.id – Desa Somosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara masuk wilayah rawan bencana tanah longsor hingga pohon tumbang menurut hasil pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
BPBD Jepara melakukan langkah mitigasi bersama PLN UIK Tanjung Jati B sekaligus memetakan jalur evakuasi untuk mengantisipasi dan meminimalkan risiko bencana pada Selasa, 2 Desember 2025.
“Kemarin tim melakukan survei rute yang paling aman dan cepat diakses masyarakat saat situasi darurat terjadi. Jalur-jalur tersebut kemudian dipetakan dan akan dilengkapi penunjuk arah untuk memudahkan proses evakuasi,” kata Plt Kepala BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto, Selasa, 9 Desember 2025.
Arwin menjelaskan bahwa kesiapsiagaan masyarakat menjadi salah satu faktor penting dalam upaya pengurangan risiko bencana. Pemetaan jalur evakuasi, kata Arwin, sebagai bagian dari mitigasi nonfisik yang harus dipersiapkan jauh sebelum terjadi bencana.
“Kami meninjau langsung wilayah terdampak dan menentukan jalur evakuasi yang dapat digunakan warga ketika terjadi situasi darurat. Pemetaan ini menjadi dasar pemasangan rambu dan penentuan titik kumpul aman,” terangnya.
Selain memetakan jalur evakuasi, BPBD Jepara juga mendata fasilitas umum yang memungkinkan menjadi lokasi pengungsian sementara seperti balai desa, masjid musala, hingga gedung sekolah yang berada di zona aman.
“Beberapa rute alternatif juga telah kami analisis guna mengantisipasi jika jalur utama terdampak bencana dan tidak dapat dilalui,” imbuhnya.
Arwin berharap langkah mitigasi tersebut dapat memperkuat ketahanan Desa Somosari dalam menghadapi potensi bencana, terutama memasuki musim hujan.
“Ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dan dunia usaha yaitu PLN UIK Tanjung Jati B dalam meminimalkan dampak bencana dan menjaga keselamatan masyarakat,” pungkasnya.
Jurnalis: Tomi Budianto
Editor: Ulfa


































