PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Degradasi hutan lindung di Desa Simego, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, kian mengkhawatirkan. Sekitar 70 hektare kawasan hutan penyangga ekosistem tersebut dilaporkan telah beralih fungsi secara ilegal sejak tahun 2000.
Kondisi tersebut mendorong Polres Pekalongan bersama lintas instansi dan masyarakat melakukan aksi rehabilitasi lahan dengan menanam 1.000 pohon di area kritis, Kamis, 18 Desember 2025.
Aksi penghijauan dipusatkan di Lapangan Dukuh Sikubang, Desa Simego, dan dipimpin langsung Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C. Yusuf, Kegiatan tersebut melibatkan sekitar 300 personel gabungan dari Polri, TNI, Polisi Kehutanan, pelajar, serta warga setempat. Sejumlah pejabat daerah turut hadir, di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Abdul Munir, perwakilan Bupati, Kejaksaan, serta pimpinan KPH Pekalongan Timur dan Banyumas Timur.
Kapolres Pekalongan menegaskan, penanaman pohon ini bukan kegiatan seremonial, melainkan langkah strategis untuk menekan risiko bencana akibat kerusakan hutan di wilayah hulu.
“Ini adalah investasi jangka panjang bagi generasi mendatang. Menanam pohon merupakan upaya preventif untuk menjaga kestabilan tanah dan ketersediaan air bersih,” ujar AKBP Rachmad.
Marak Alih Fungsi Hutan, Forkopimda Pekalongan Segera Lakukan Langkah Intervensi
Kerusakan hutan di Simego dinilai berpotensi memicu bencana banjir bandang dan tanah longsor di wilayah hilir seperti Karanganyar, Wonopringgo, dan Kedungwuni apabila tidak segera ditangani secara serius dan berkelanjutan.
Sebanyak 1.000 bibit tanaman keras ditanam pada tahap awal rehabilitasi. Kapolres memastikan program ini akan terus berlanjut dengan melibatkan masyarakat. Ia juga menyebut telah berkoordinasi dengan Perhutani agar hasil panen pohon nantinya dapat dimanfaatkan oleh warga.
“Kelestarian alam harus berjalan seiring dengan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Kegiatan diakhiri dengan penanaman simbolis oleh unsur Forkopimda bersama warga di sejumlah titik rawan longsor yang telah dipetakan sebelumnya.
Jurnalis: Fahri Akbar
Editor: Sekar S
































