KENDAL, Lingkarjateng.id – Warga Kelurahan Banyutowo, Kabupaten Kendal curhat masalah banjir rob masuk sawah saat kegiatan Bersatu Siaga (Bersih Desa Tampung Aspirasi Warga) pada Jumat, 21 November 2025.
Muhammada Su’udi, warga setempat, menyebutkan air rob juga berdampak ke lahan persawahan imbas pintu air di Sabuk Janur rusak.
“Usulan kami adalah perbaikan pintu air sabuk Janur. Sepuluh tahun yang lalu ada delapan blok, sekarang ada enam blok karena yang dua terkena rob akibat pintu air yang rusak parah dan jebol, jadi air rob masuk ke sawah dan petani rugi,” tuturnya.
Selain perbaikan pintu air, warga juga mengusulkan perbaikan akses jalan pertanian dan akses jalan tambak untuk mempermudah aktivitas warga.
Merespons persolalan warga, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menyampaikan bahwa pemerintah sudah mengusulkan tanggul laut dalam proyek giant sea wall namun saat ini masih menunggu realisasi.
“Dampak rob ini merupakan faktor alam, kami akan terus upayakan untuk pencegahan. Karena kalau upaya yang permanen akan membutuhkan biaya yang cukup besar sekali. Kita masih menunggu jadwal tanggul laut giant sea wall. Tahun 2026 masih untuk Demak,” tuturnya.
Sedangkan untuk permasalahan pintu air Sabuk Janur, Bupati Tika akan berkoordinasi dengan Provinsi Jawa Tengah karena hal itu masuk kewenganan pemerintah provinsi.
“Kami catat dulu karena ini kewenangan provinsi, tapi kami tidak lepas tangan kita akan koordinasi dengan Pusdataru,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut Pemerintah Kabupaten Kendal juga menyerahkan sekitar 2.000 bibit pohon mangrove kepada masyarakat.
“Saya berharap pohon yang sudah ditanam ini juga dirawat. Karena ini untuk jangka ke depan dalam mencegah abrasi,” pungkasnya.
Jurnalis: Anik Kustiani
Editor: Ulfa































