SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pusat Riset Kebencanaan Geologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan sesar aktif dalam ekspedisi geologi darat di wilayah Semarang, Demak, Kendal, Jawa Tengah.
BRIN masih akan melakukan penelitian lanjutan terkait potensi bencana yang bisa saja terjadi akibat adanya sesar aktif di wilayah Semarang dan sekitarnya tersebut.
Menurut laman resmi BRIN, ekspedisi tersebut dilakukan menyusuri tiga zona utama, di antaranya Zona Timur (Demak), Zona Kota (Semarang), dan Zona Barat (Kendal).
Dari penelitian yang ada, sesar paling panjang dari patahan tersebut berada di utara Semarang, bahkan lebih panjang dari Sesar Lembang.
Menurut BRIN, sesar aktif di Semarang berpotensi menimbulkan gempa yang lebih kuat.
Menanggapi hal itu, Kepala BRIDA Kota Semarang, Bagus Irawan, mengaku akan berkoordinasi dan menunggu informasi resmi dari BRIN terkait adanya penelitian sesar aktif yang ada di Ibu Kota Jawa Tengah.
Bagus mengaku perlu ada kajian lebih dalam dengan BRIN sejauh mana ancaman sesar aktif yang terdeteksi.
“Itu perlu kami kaji dan dalami dulu sejauh mana ancaman sesar yg dideteksi BRIN, kalau memang diperlukan tindakan antisipasi pasti akan ditindaklanjuti oleh OPD teknis,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto, mengaku belum mengetahui hasil penelitian dari BRIN terkait adanya sesar aktif di Ibu Kota Jateng.
“Kita belum tahu terkait adanya sesar aktif dari BRIN,” katanya.
Endro menuturkan bahwa kemungkinan sesar yang diteliti oleh BRIN adalah patahan yang memang ada di Semarang, yakni di wilayah Bendan, Trangkil, dan sekitarnya.
“Mungkin patahan ya, sudah sejak lama di Bendan, Trangkil dan Sadeng memang ada,” jelasnya.
Jurnalis: Syahril Muadz
Editor: Rosyid































