BLORA, Lingkarjateng.id – Bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Blora selama 2025 ini mengakibatkan kerugian hingga puluhan miliar rupiah.
Hal itu berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora terhitung sejak Oktober 2024 hingga November 2025.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Blora, Mulyowati, menjelaskan perkembangan kejadian bencana selama satu tahun terakhir mengakibatkan kerugian hampir Rp 25 miliar.
“Bencana itu meliputi banjir 10 kejadian, angin kencang 39 kejadian, tanah longsor 24 kejadian, kerugian ditaksir mencapai Rp24,932 miliar,” jelas Mulyowati, Selasa, 2 Desember 2025.
Mulyowati menyebut terjadi peningkatan baik jumlah kejadian maupun dampak dibanding periode musim hujan sebelumnya. Salah satunya kejadian yang terjadi baru-baru ini, yakni bencana angin puting beliung yang sempat terjadi di Kecamatan Jati.
“Kemarin baru-baru saja terjadi kan bencana angin puting beliung yang ada di Jati. Dengan rumah-rumah yang luar biasa terdampak, kerugian sampai angka Rp 15 miliar, itu yang terbanyak kemarin,” ujarnya.
Oleh karena itu, Mulyowati meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, lantaran saat ini memasuki puncak musim penghujan.
“Kami imbau, agar masyarakat lebih waspada. Karena hujan biasanya disertai dengan angin kencang. Kalau ada kedaruratan bencana segera hubungi kami,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman meminta kepada seluruh jajaran lintas sektoral baik BPBD, Polri dan TNI untuk saling membantu dan mengantisipasi adanya bencana. Ia juga mendorong gerakan pencegahan seperti membersihkan sungai, gorong-gorong dibersihkan, dan pohon yang sudah tua harus dibersihkan.
“Kami harus mengantisipasi lereng-lereng tebing yang berpotensi longsor,” ungkapnya.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Sekar S































