Terdampak Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1, Sejumlah Warga Terima Uang Kerohiman

SIMBOLIS: Sekda Jateng Sumarno saat menyerahkan uang kerohiman kepada warga yang terdampak pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Kamis, 14 Desember 2023. (Dok. Humas Pemprov Jateng/Lingkarjateng.id)

SIMBOLIS: Sekda Jateng Sumarno saat menyerahkan uang kerohiman kepada warga yang terdampak pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Kamis, 14 Desember 2023. (Dok. Humas Pemprov Jateng/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Sekretaris Daerah Sumarno menyerahkan uang kerohiman kepada warga yang terdampak pembangunan jalan tol Semarang-Demak. Uang tersebut diberikan kepada warga yang tanahnya digunakan untuk pembangunan jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Semarang-Sayung).

Sekitar 16 orang dengan 29 bidang tanah, menerima dana kerohiman dengan nilai hingga miliaran rupiah. Penyerahan uang dilakukan secara simbolis di Kantor Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Kamis, 14 Desember 2023.

Dalam kesempatan itu, Sekda Jateng mengapresiasi warga penerima uang kerohiman yang telah ikut berkontribusi dalam pelaksanaan pembangunan Tol Semarang-Demak.

 “Ini agak panjang prosesnya kemarin. Dari Perpres yang lama yang nilainya kurang begitu bisa mengakomodir dari kebutuhan dari teman-teman warga yang terkena dampak. Namun Alhamdulillah dengan Perpres yang baru bisa diterima warga dan sebenarnya di wilayah Kota Semarang sudah 100% mau menerima ini,” katanya.

Ia berharap uang kerohiman itu bisa dimanfaatkan untuk investasi produktif. Sebab, sebagian besar tanah warga penerima kerohiman sebelumnya berupa tambak ikan, kemudian sekarang kondisinya sudah tidak dapat menghasilkan lagi akibat terkena rob.

Seorang kuasa hukum penerima dana kerohiman warga atas nama Biston, Aan Tawli mengatakan, warga telah menerima dana kerohiman sebagai bentuk dukungan masyarakat dengan pembangunan jalan tol.

“Semangat kita mendukung pemerintah, kita ngalah dengan negara. Sehingga tanah kita hibahkan pada negara. Enggak papa dimusnahkan, tapi diganti dengan kerohiman. Demi kepentingan negara,” kata Aan Tawli, mendampingi kliennya di lokasi.

Kliennya memiliki lahan seluas kurang lebih 2 hektare dengan dana kerohiman Rp15 miliar-Rp25 miliar. Menurutnya, dulu lahan kliennya merupakan tambak produktif. Namun, karena negara membutuhkan lahan untuk jalan tol, maka kliennya memberikan lahan yang dimilikinya.

“Ini bukti, klien saya bahwa merupakan salah satu rakyat Indonesia yang mengorbankan tanahnya untuk kepentingan negara. Pak Biston,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum dan Tata Usaha Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY, Galih Baskara Aji mengatakan, pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan salah satu proyek strategis nasional. 

Pembangunan jalan tol ini, katanya, untuk memperlancar arus logistik di Pantura Jawa, utamanya Semarang-Demak dan sebaliknya, sekaligus untuk menangani banjir dan rob yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

“Beberapa waktu lalu kita sudah mengoperasikan Tol Semarang-Demak Seksi 2 dan saat ini dilanjutkan dengan pembangunan Seksi 1 bersamaan dengan penyediaan lahan,” ujarnya.

Galih mengatakan, uang kerohiman diberikan kepada 36 bidang yang berada di Kelurahan Trimulyo dan Terboyo Wetan, Kecamatan Genuk. 

Selain penyerahan uang kerohiman, pihaknya berharap dukungan dari semua pihak untuk percepatan pembangunan Seksi 1, sehingga dapat mengurai kepadatan lalu lintas serta dapat mengatasi rob di Kota Semarang. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version