Mengenal Kapten Pulu Darmawan, Pilot Pesawat Latih PK-IFP yang Jatuh di BSD

jenazah piloy

BERDUKA : Peti jenazah Kapten Pulu Darmawan, pilot pesawat latih PK-IFP yang jatuh di Kawasan BSD Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5), hendak disemayamkan di TPU Dusun Jetak, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin (20/5). (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

UNGARAN, Lingkarjateng.id –  Kapten Pulu Darmawan merupakan salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa naas jatuhnya pesawat latih PK-IFP di Kawasan BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5), bersama dengan rekannya Mayor (Purn) Suwanda selaku kopilot, dan Farid Ahmad. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat bersahabat dan murah senyum.

Salah satu anggota keluarga Kapten Pulu Darmawan, sekaligus paman korban, yakni Sukro Partono mengungkapkan hal tersebut kepada awak media yang datang langsung ke rumah duka di kampung halamannya di Dusun Jetak, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin (20/5).

Tak Ada Firasat dari Keluarga

“Pulu itu anaknya bersahabat sekali, selain itu ia juga sosok yang murah sekali senyum, meski Pulu ini adalah anak yang karakter pribadinya pendiam,” kata Partono.

Meski demikian, Partono mengakui meniggalnya Kapten Pulu Darmawan sangat menyisakan duka yang mendalam bagi keluarganya, karena Kapten Pulu Darmawan ini merupakan sosok penyabar dan akrab dengan siapapun.

“Sehingga banyak sekali yang kehilangan Kapten Pulu Darmawan ini ketika ia harus menjadi salah satu korban meninggal dunia jatuhnya pesawat latih PK-IFP di Tangerang Selatan ini,” bebernya.

Sebagai paman dari Kapten Pulu Darmawan yang di tahun ini menginjak usia 39 tahun itu, Partono mengaku sebelum kejadian naas itu, pihak keluarga tidak memiliki firasat apapun.

“Tidak ada firasat apapun keluarga, semua ya seperti biasanya, kalau sebelum kejadian jatuhnya pesawat latih itu, ia menjalin komunikasi dengan ayahnya, Mahyanto sekitar jam 13.00 WIB. Jadi memang sebelum terbang itu, Kapten Pulu ini sempat menghubungi ayahnya, dan ini pengakuan ayahnya, karena baik kakaknya, ibu, dan saudara yang lain tidak ada komunikasi dengan Kapten Pulu sebelum musibah itu terjadi, hanya ayahnya saja,” jelas dia.

Idul Fitri 2024 Tak Sempat Pulang

Partono kembali menyampaikan, pihaknya kali terakhir bertemu dengan Kapten Pulu Darmawan ini pada perayaan Idul Fitri tahun 2023 lalu,.

Sementara pada Idul Fitri 2024, berdasarkan keterangan Purtono, Kapten Pulu Darmawan belum sempat pulang ke rumahnya di Kecamatan Bandungan tersebut.

“Terakhir ketemu Lebaran tahun lalu, dan tahun ini memang belum sempat pulang karena mungkin kesibukan Kapten Pulu ini di tempat kerjanya,” ungkap Partono kepada awak media.

Kapten Pulu Darmawan sendiri sudah bekerja selama kurang lebih 10 tahun dengan menjadi instruktur penerbangan di wilayah Jakarta.  (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version