Mahasiswa PPG Prajab UNNES Sosialisasikan Pengelolaan Sampah di SMPN 9 Semarang

PRAKTIK: Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Semarang (UNNES) mendemonstrasikan pengelolaan sampah menjadi ecoenzym dan kompos di SMP N 9 Semarang, 29-30 April 2024. (Mahasiswa UNNES/Lingkarjateng.id)

PRAKTIK: Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Semarang (UNNES) mendemonstrasikan pengelolaan sampah menjadi ecoenzym dan kompos di SMP N 9 Semarang, 29-30 April 2024. (Mahasiswa UNNES/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 1 Universitas Negeri Semarang (UNNES) menginisiasi kegiatan pengelolaan sampah di SMPN 9 Semarang pada 29 – 30 April 2024 dengan mengusung tema “Meningkatkan Kesadaran Siswa dan Guru dalam Pengelolaan Sampah di Lingkungan Sekolah”.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Proyek Kepemimpinan sekaligus mengedukasi siswa untuk mengolah sampah menjadi lebih berguna. Kegiatan ini dilatarbelakangi masalah menumpuknya sampah galon sisa konsusmi peserta didik, yang tidak diperbolehkan minum minuman kemasan.

Kepala SMP N 9 Semarang, Drs. Sawukir, M.Pd dalam sambutannya menerima kegiatan yang diinisiasi mahasiswa PPG UNNES dengan baik, karena kegiatan tersebut juga mendukung program sekolah adiwiyata dan program LISA PIS (Lihat Sampah, Ambil dan Pilah Sampah) serta SIRATU (Siram Tanaman Sekitarku) yang ada di sekolah.

KELOLA SAMPAH: Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Semarang (UNNES)  mendemonstrasikan pengelolaan sampah galon menjadi pot di SMP N 9 Semarang, 29-30 April 2024. (Mahasiswa UNNES/Lingkarjateng.id)

Kegiatan pengelolaan sampah tersebut diikuti 22 peserta dari anggota OSIS dan KIR, serta guru yang dimulai dari jam 08.00 sampai jam 12.00 WIB.

Mahasiswa PPG UNNES memberikan demonstrasi pengelolaan sampah dengan meningkatkan nilai fungsi dari galon bekas yang dicat dan dijadikan pot. Selanjutnya pot dari galon bekas tersebut digunakan untuk menanam tanaman sansievera dan bibit cabai. Sansiviera sendiri berguna untuk mendetoks udara sekitar agar lebih bersih.

“Selain pengecatan dan penanaman kami juga melakukan demonstrasi pembuatan ecoenzyme dan kompos organik. Dalam demonstrasi tersebut, siswa juga ikut serta dalam pembuatannya agar lebih memahami proses pembuatan dengan benar,” kata Dwi Fatul, salah satu mahasiswa PPG UNNES.

Pihaknya berharap melalui kegiatan yang diinisiasinya tersebut siswa dan guru mampu menjadi pionir agar kegiatan ini berkelanjutkan dalam mewujudkan SDGs di lingkungan sekolah SMP N 9 Semarang. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version