Kebakaran Landa Pabrik Briket di Semarang, Diduga akibat Blower Tak Berfungsi 

Picsart 23 11 13 20 48 19 556

BERJIBAKU: Petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan api yang membakar pabrik briket PT Patria Prima Jaya. (Dinas Poldam Kabupaten Semarang for Lingkar/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Sebuah pabrik briket yakni PT Patria Prima Jaya mengalami kebakaran hebat. 

Menurut saksi Wahyudi Kariawan mengatakan bahwa kebakaran pabrik yang berada di Jalan Makam Nyai Kebokanigoro, Kelurahan Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang itu berasal dari tungku oven yang mengalami kenaikan suhu.

“Saya lihat api itu dari tungku oven yang tiba-tiba mengeluarkan api. Usai melihat saya langsung menghubungi pihak keamanan untuk menghubungi petugas pemadam kebakaran,” kata Wahyudi Kariawan.

Ia menyebutkan, blower pada tungku tidak berfungsi sehingga menyebabkan tungku oven mengalami overheat.

“Kemungkinan tidak berfungsi blowernya sehingga suhunya naik atau overheat, jadi menimbulkan percikan api,” lanjutnya.

Terpisah, Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar (Poldam) Kabupaten Semarang, Anang Sukoco mengatakan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 19.15 WIB, pada Minggu, 12 November 2023.

“Kami menurunkan regu Damkar dari Pos Tengaran dibantu dengan petugas pemadam kebakaran dari Kota Salatiga. Api akhirnya bisa padam, dan kami melakukan pendinginan sejumlah titik yang suhunya masih kami rasa panas,” ungkap Anang, pada Senin, 13 November 2023.

Anang mengimbau, pemilik pabrik harus selalu memastikan sistem keamanan, mengingat banyaknya pabrik briket yang mengalami kebakaran dalam beberapa waktu ini.

“Seperti contohnya, soal blower, ini harus dilakukan cek berkala agar saat proses produksi blower tidak mengalami masalah, sehingga akan terhindar dari kebakaran,” jelasnya.

Anang Sukoco juga mengungkapkan, kebakaran di pabrik briket ini sering terjadi, dimana api selalu bersumber dari tungku oven. 

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa, petugas yang bekerja di bagian tungku oven harus memastikan bagian-bagian di oven tertutup rapat.

“Harus dipastikan bagian-bagian pada tungku itu rapat saat proses pengovenan, sehingga jika ada api dari dalam oven tidak akan keluar. Artinya, merapatkan bagian-bagian yang kemungkinan terjadinya api masuk di dalam ruang oven. Jangan sampai ada percikan api masuk ke dalam oven,” tegasnya.

Ia juga meminta pemilik pabrik briket mensiagakaan petugas keamanan untuk melakukan pengawasan secara rutin.

“Harus ada tenaga pengawas yang rutin mengontrol pabrik briket ini, apalagi saat proses pemasakan di tungku oven, agar aman dan terhindar dari kebakaran hebat,” tukasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Koran Lingkar)

Exit mobile version