Gara-Gara Lilin, 13 Rumah Ludes Dilanda Kebakaran di Semarang 

Picsart 23 11 19 15 46 38 104

MEMBARA: Si jago merah melalap 13 rumah di Dusun Jangglengan RT 5 RW 7 di Desa Dadapayam, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id Sebanyak 13 rumah yang ada di Dusun Jangglengan RT 5 RW 7 di Desa Dadapayam, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang ludes terbakar.

Belasan rumah itu dihuni sebanyak 8 Kepala Keluarga (KK). Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, pada Sabtu, 18 November 2023 ini diduga akibat salah satu pemilik rumah menyalakan lilin saat listrik padam. Api pun baru bisa dipadamkan pada Minggu, 19 November 2023.

“Tadi itu listrik padam, terus ada yang menyalakan lilin, lalu langsung terbakar. Mungkin karena angin besar,” kata Kepala Dusun Jangglengan, Kasyadi.

Kasyadi mengungkapkan, dari 8 KK yang tinggal di 13 rumah itu terdapat 31 jiwa.

“Yang tinggal di 13 rumah itu berarti ada 31 jiwa, yang saat ini tidak punya tempat tinggal karena kebakaran,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP dan Damkar (Poldam) Kabupaten Semarang, Anang Sukoco mengungkapkan bahwa pihaknya sempat mengalami kendala saat proses pemadaman api, salah satunya karena akses jalan yang cukup sulit.

“Kami juga dibantu warga sekitar karena kebakarannya besar. Total ada 13 rumah yang terbakar. Kami juga mengalami kendala saat proses pemadamannya. Di mana akses jalan sangat sulit dilalui oleh truk pemadam kebakaran dan juga jauhnya sumber mata air di sekitar tempat kejadian kebakaran itu,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, kata Anang, total luasan yang terbakar ada sekitar 1.200×4 meter dengan kerugian mencapai Rp 800 jutaan.

“Untuk korban jiwa dan luka nihil, untuk kerugian material sekitar Rp 800 jutaan karena ini yang terbakar ada 13 rumah,” sebut Anang.

Pihaknya juga menyampaikan, kebakaran di Semarang itu mengakibatkan 8 KK kehilangan tempat tinggal, antara lain Catur Wahyono (32), Didik Suparnyo (34), Nuri (50), Sutarto (50), Wiyono (41), Sutarno (42), Pujiyanto (38), dan Widodo (48).

“Api ini berasal dari salah satu rumah warga yang masuk di antara 13 rumah itu, kemudian api sangat cepat merembet ke rumah lainnya yang jaraknya berdekatan. Saat kebakaran itu para penghuni rumah rata-rata memang tengah bepergian dan ada yang bekerja,” ungkap Anang.

Untuk mengatasi kebakaran tersebut, Poldam Kabupaten Semarang menurunkan 6 regu dari 6 pos damkar yang ada di Kabupaten Semarang, BPBD Kabupaten Semarang, Damkar dan BPBD Salatiga, Polsek, Koramil Suruh, dan pihak lainnya seperti relawan, Kesbangpol Kabupaten Semarang dan warga sekitar.

“Karena kebakarannya besar banyak pihak yang membantu kami dalam proses pemadaman api di 13 rumah ini. Oleh karena itu kami imbau kepada warga, siapa pun di Kabupaten Semarang nyalakan lilin di tempat yang aman dan jauh dari instalasi listrik. Misalnya kabel-kabel sambungan T juga jangan banyak yang menumpuk, agar kebakaran bisa dihindari,” pungkas Anang.

Sebagai informasi, api yang membakar 13 rumah itu baru berhasil dipadamkan pada Minggu, 19 November 2023 sekitar pukul 01.00 WIB. Dari pantauan wartawan Lingkar, belasan rumah itu semuanya ludes. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Koran Lingkar)

Exit mobile version