Didukung Bupati Semarang, UMKM Kecamatan Suruh akan Terus Bereksperimen

Bupati Semarang dorong UMKM Kecamatan Suruh

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, berfoto bersama dan mendatangi satu per satu tenant UMKM di Lapangan Desa Jatirejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, baru-baru ini. (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

UNGARAN, Lingkarjateng.id – Kemajuan perkembangan UMKM di Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, mendapatkan perhatian khusus dari Bupati Ngesti Nugraha.

Hal itu terlihat dari sebuah acara yang digelar di Lapangan Desa Jatirejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, baru-baru ini. Dalam acara tersebut, Bupati Semarang memborong satu per satu produk UMKM yang berasal dari desa-desa se-Kecamatan Suruh.

“UMKM di Suruh ini tentu sangat kami dukung kemajuannya, karena produknya banyak, dan menarik-menarik. Jadi kami Pemkab Semarang sangat mendukung kemajuannya,” kata Ngesti Nugraha.

Sementara itu, Camat Suruh, Vega Lazuardi, mengatakan bahwa untuk memajukan UMKM di Kecamatan Suruh, pihaknya tengah mewajibkan setiap desa yang ada di kecamatan tersebut untuk mengaktifkan akun-akun sosial media (sosmed) mereka.

“Ini karena sosmed-sosmed desa ini bisa dijadikan ajang beriklan atau memasarkan berbagai produk UMKM yang ada di Kecamatan Suruh ini. Jadi iklanlah di sosmed itu, ini yang masih kita betul-betul dorong untuk kemajuan UMKM disini,” ungkapnya.

Vega juga mengungkap bahwa pihaknya saat ini tengah mendorong desa-desa di Kecamatan Suruh untuk melakukan eksperimen berbeda guna memajukan produk UMKM yang dihasilkan.

“Eksperimen ini contohnya pasar-pasar di desa, setelah dikembalikan dari Kabupaten Semarang ke desa kita ini sudah memberikan Pendapatan Asli Desa (PAD) yang baik bagi desa-desa di sini. Lalu, ada sebuah pasar namanya Pasar Bukan yang memiliki ciri khas bukanya setiap Ramadhan, menjelang waktu berbuka puasa ini juga eksperimen yang menarik, dan terbukti berhasil,” bebernya.

Ia mengungkap, keberhasilan Pasar Bukan di Kecamatan Suruh menjadikan dagangan atau berbagai produk UMKM dari desa-desa setempat laris manis dibeli masyarakat.

“Kalau eksperimennya yang terus digenjot selain keanekaragaman produk, tentu akan semakin meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM kita,” imbuh dia.

Vega juga menerangkan, bahwa setiap UMKM tersebut memiliki keistimewaan produk dan keunggulan masing-masing.

“Seperti contoh di sini itu banyak sekali masjid peninggalan sejarah, khususnya Masjid Kauman di Desa Jatirejo ini usianya lebih tua dibandingkan dengan Masjid Agung di Demak. Ini potensi yang juga bisa mendorong UMKM kita, karena masjid itu dijadikan wisata religi, dan banyak pelaku UMKM kita yang menjajakan produknya, selalu habis setiap wisatawan datang,” terang Camat Suruh itu.

Oleh karena itu, Vega berharap ada kerjasama yang baik antara UMKM dengan stakeholder lainnya yang ada di Kecamatan Suruh.

“Kalau tidak kerja bareng kita akan kalah dengan corporate, maka kami dari kecamatan pun juga ikut membantu memasarkan produk-produk UMKM di desa-desa kita ini. Seperti contoh produk unggulannya selain sate, ada tahu sutra, telur asin UMKM kita terkenal masir sekali, lalu ada batik ciprat juga jadi produk-produk UMKM unggulan kita,” tegasnya.

Menurut Vega, di Kecamatan Suruh terdapat 17 desa yang memiliki produk-produk unggulan UMKM masing-masing.

“Seluruh desa kita ini ada 17 jumlahnya, dan ke 17 desa ini semua ada produk unggulan UMKM yang laku dipasaran, dan kami senang Pemkab Semarang termasuk Bupati Semarang mendukung sekali kemajuan UMKM kami, maka kami pun terus berkomitmen memajukan lagi UMKM di Kecamatan Suruh ini,” pungkas Vega. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version