Breaking News: Banjir Bandang Terjang Desa Ngrapah Kab. Semarang Imbas Tanggul Jebol

Banjir bandang di Kabupaten Semarang

Banjir bandang di Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, merendam rumah warga setinggi 50 sentimeter pada Selasa, 10 Desember 2024, pukul 19.14 WIB. (Dok. Pribadi/Lingkarjateng.id)

KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Banjir bandang menerjang Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, imbas jebolnya tanggul sungai di wilayah setempat pada Selasa, 10 Desember 2024, sekitar pukul 19.15 WIB.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan Kepala Desa Ngrapah terkait adanya tanggul jebol dan banjir bandang di Dusun Ngendo.

“Tanggul di Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru itu jebol,” kata Alex.

Alex menerangkan bahwa arah aliran air dari tanggul yang jebol di Dusun Ngendo itu mengarah ke permukiman warga. Akibatnya, rumah warga tergenang air dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter.

“Satu titik yang jebol, dan menyebabkan banjir bandang ini terjadi. Ditambah hari ini curah hujan sangat tinggi sehingga membuat luapan airnya lumayan deras yang masuk ke permukiman warga,” ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya langsung menerjunkan personel BPBD Kabupaten Semarang untuk membantu proses evakuasi warga dan melakukan penanganan darurat.

“Sekaligus kami berkoordinasi dengan Kapolres Semarang, dan Dandim 0714/Salatiga, untuk dilaporkan segera ke Bupati Semarang mengenai peristiwa ini,” ujarnya.

“Untuk tindak lanjut, malam ini kami sudah langsung berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk menyiapkan tindak lanjut ke depan. Tapi saat ini, kami masih dalam pengupayaan penanganan warga, supaya warga ini aman dulu, baru nanti kalau sudah aman, kami akan mendorong BBWS untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol itu,” sambungnya.

Alex meneybut bahwa peristiwa banjir bandang di Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, ini baru kali pertama terjadi. Bahkan, saat ini BPBD juga masih terus melakukan pendataan rumah-rumah warga yang terdampak dari banjir bandang tersebut.

“Hanya memang kondisi permukiman ini ada di bawah sungai, dan air ini mengalir ke Rawa Pening. Bahkan, kondisi sekarang ini belum surut, karena kami lakukan penanganan dulu, nanti kami akan up-date perkembangannya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version