Antusias, Siswa SDN Klero 02 Kabupaten Semarang Belajar Membuat Jamu Tradisional

SD semarang

CREDIT FOTO : Hesty Imaniar/Lingkar : ANTUSIAS : Siswa dan siswi SDN Klero 02 tampak terlihat antusias saat mencoba membuat jamu tradisional dalam rangka penerangan program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah tersebut, Selasa (11/6). (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

UNGARAN, Lingkarjateng.id – Ratusan siswa dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Klero 02 di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, sangat antusias  saat  mengikuti kegiatan praktik membuat jamu tradisional, Selasa, 11 Juni 2024.

Para siswa tersebut dibimbing oleh guru praktik membuat jamu tradisional, seperti kunyit asam, mulai dari proses awal menyiapkan berbagai bahan hingga proses pembuatan, dan penyajiannya.

Kepala Sekolah SDN Klero 02, Siti Lestari, menerangkan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari penerapan program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kurikulum merdeka belajar di SDN Klero 02.

“Dan dalam pelaksanaan program ini, sekolah bermaksud mengenalkan kepada siswa soal dunia kewirausahaan, tentu dengan tujuan pemahaman bahwa mendirikan usaha itu bisa dimulai dari skala kecil dan bahan bakunya bisa didapat dari lingkungan sekitar,” kata Siti Lestari, Selasa, 11 Juni 2024.

Pihaknya menambahkan, adapun tujuan yang ingin disampaikan kepada siswa di SDN Klero 02 adalah bahan baku jamu kunyit asam ini, ternyata, juga dapat ditanam sendiri oleh siswa di rumah, selain membelinya di pasar.

“Kalau jamu kunyit asam ini tentu bahan-bahan bakunya bisa ditanam sendiri oleh siswa di sekitar rumah atau di lingkungan sekitarnya, selain para siswa ini bisa membelinya di pasar. Kemudian, bahan-bahan seperti kunyit, gula aren, asam jawa, dan lainnya ini bisa diolah menjadi jamu yang juga bisa dijual dipasaran,” terang dia.

Tidak hanya itu, Siti juga menjelaskan dalam penerapan program P5 Kurikulum Merdeka Belajar (KMB) 2024 ini, SDN Klero 02 mengambil tema kewirausahaan.

“Karena kami juga ingin sekali menanamkan jiwa kewirausahaan kepada siswa-siswa kami sejak usia dini, dengan harapan mereka ini memiliki pandangan untuk berwirausaha sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan meski dalam skala kecil nantinya,” imbuhnya.

Siti mengungkapkan, dalam pelaksanaan kegiatan praktik kewirausahaan, sekolah bekerjasama dengan wali siswa untuk mendatangkan narasumber dari pelaku usaha.

“Narasumber ini tentu bertujuan agar ia bisa menyampaikan materi secara jelas dan mudah dipahami oleh siswa kami. Dan kami juga meminta sejumlah siswa untuk praktik membuat minuman kesehatan tersebut, dengan demikian mereka memahami dan mengetahui secara langsung cara membuat membuat minuman kesehatan dengan bahan baku kunyit ini,” sebut Siti.

Maka dari itu, Kepala Sekolah SDN Klero 02 tersebut sangat berharap, dengan pelatihan kewirausahaan itu setidaknya bisa memberikan gambaran kepada para siswa bahwa usaha bisa diciptakan dari lingkungan sekitar.

“Artinya ini adalah baik tempat maupun bahan bakunya bisa didapat dari lingkungan sekitar mereka. Seperti tanaman obat keluarga (toga), lalu tanaman hasil budidaya rumahan ini bisa diproduksi menjadi minuman kesehatan yang bisa dijual. Karenanya kami berharap program ini  bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada para siswa dan siswi kami ini kedepan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version