Terjebak Macet di Jalur Pantura Pati-Rembang, Sopir Kelelahan Sampai Gelar Alas Seadanya

KELELAHAN: Para sopir truk menggelar alas seadanya untuk beristirahat sambil makan di antara bak truk, imbas dari kemacetan panjang. (R.Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

KELELAHAN: Para sopir truk menggelar alas seadanya untuk beristirahat sambil makan di antara bak truk, imbas dari kemacetan panjang. (R.Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.id – Lalu lintas Jalan Pantura Rembang di jalur arah timur ke barat atau dari Surabaya ke Semarang masih lumpuh hingga Jumat, 17 November 2023. Antrean tumpukan kendaraan truk bermuatan pada pukul 10.30 WIB mengekor hingga wilayah Kiringan, Desa Gedongmulyo, Kecamatan Lasem, Rembang.

Sejumlah sopir truk tampak kelelahan berjam-jam menunggu antrean kendaraan berjalan. Sebagian sopir bahkan ada yang menggelar alas seadanya untuk beristirahat sambil makan di antara bak truk.

Salah satu sopir truk, Muhammad Nabil (34) mengaku sudah lebih dari sembilan jam dirinya terjebak kemacetan di wilayah Kabupaten Rembang. Biasanya ia hanya membutuhkan waktu 6 jam perjalanan dari Sidoarjo menuju Jepara.

“Sudah dari jam 11 malam sudah terjebak macet. Biasanya ya kurang lebih 6 jam sampai di Jepara dari Sidoarjo, ini sudah molor. Belum jalan sama sekali dari semalam,” ujarnya.

Dirinya berharap, pelaksana proyek segera menyelesaikan pengerjaan jalan. Agar biaya perjalanan sopir seperti dirinya tidak membengkak.

“Semoga segera lancar dan ada keuntungan dari biaya pengiriman untuk kami,” harapnya.

Hal senada juga diungkapkan sopir truk lainnya, Rukun Santosa (52) mengaku pengiriman paket yang dibawanya dari Surabaya ke Juwana Kabupaten Pati dipastikan molor. Ia tertahan di Kabupaten Rembang sejak pukul 04.00 WIB.

Bahkan, dirinya merasa heran pekerjaan di jalan pantura Rembang-Juwana dari dulu tak kunjung selesai. Padahal, ia selalu menggunakan akses Jalan Pantura Rembang-Juwana untuk mengirim barang.

“Padahal Rembang-Juwana itu cuma 10 kilometer. Masak dibangun sampai 2 tahun. Setiap 1 minggu sekali saya lewat sini,” pungkasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version