REMBANG, Lingkarjateng.id – Buntut insiden nahas, dua bocah SD tertimpa pohon tumbang di Desa Wuwur, Kecamatan Pancur, Rembang, Wakil Bupati M. Hanies Cholil Barro’ akan akan memanggil beberapa dinas terkait, hari ini Selasa, 7 Februari 2024.
Saat dikonfirmasi ihwal insiden nahas tersebut, Hanies mengatakan, pemanggilan itu dalam rangka membahas tindak lanjut insiden dua bocah SD tertimpa pohon tumbang di Desa Wuwur, Pancur.
“Ya soal insiden itu pasti ada tindak lanjut dari kami. Mungkin besok pagi saya akan ketemukan itu DLH sama Dindikpora supaya mereka berkolaborasi untuk menangani insiden tersebut,” terang Hanies, Senin, 26 Februari 2024.
Lebih lanjut Hanies mengatakan, dirinya akan memerintahkan supaya dinas terkait melakukan inventarisasi pohon-pohon yang berpotensi tumbang, khususnya di sekitar fasilitas umum.
“Dan juga melakukan inventarisir mana pohon-pohon yang berpotensi tumbang. Khususnya di sekolah-sekolahan dan fasilitas umum lainnya. Pasti akan kita tindak lanjuti,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Rembang Sutrisno menyampaikan duka cita yang mendalam kepada siswanya yang menjadi korban dalam insiden nahas pohon tumbang di Desa Wuwur, Pancur, Rembang pagi tadi.
Dirinya mengaku sudah memberikan peringatan bagi pihak sekolah-sekolah, untuk mewaspadai potensi kebencanaan yang terjadi di lingkungan sekolah.
“Kami turut berduka atas berpulangnya siswa kami. Alhamdulillah kami sempat takziah. Kami sudah wanti-wanti kepala sekolah dan guru untuk mitigasi bencana dari sumber lingkungan sekolah,” terang Sutrisno.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rembang Ika Himawan Affandi mengatakan, pihak DHL sudah melakukan inventarisasi pohon-pohon tua dan berpotensi tumbang.
“Kita sudah inventarisir pohon-pohon yang sudah tua dan berpotensi tumbang di sepanjang jalan nasional, provinsi, dan kabupaten. Inventarisir ini dari tim kita sendiri, laporan dari DPU dan BPBD maupun laporan masyarakat,” terang Ika.
“Langkah selanjutnya besok pagi (hari ini, Selasa, 27 Februari 2024) kita akan merapat ke Dindikpora untuk menginventarisir pohon-pohon di wilayah sekolah dan sekitarnya, adapun untuk pohon-pohon di jalan desa nantinya kita akan berkoordinasi dengan temen-temen camat untuk menginventarisir pohon-pohon di desa-desa di wilayahnya,” imbuh Ika.
Ika mengungkapkan, pohon yang tumbang dan menimpa dua bocah SD pagi tadi itu merupakan pohon milik pihak desa setempat. Ika juga mengungkapkan, di sana memang terdapat banyak pohon serupa, yang terlihat kokoh namun ternyata ada yang kemudian tiba-tiba tumbang.
“Saya sudah koordinasi sama Camat Pancur, itu memang jalan kabupaten, tapi pohonnya punya desa. Nanti desa akan mengundang kita untuk menginventarisir pohon-pohon randu dan sejenis di wilayahnya, karena ada banyak pohon yang dari luar masih keliatan kokoh dan sehat tapi ternyata ada yang tiba-tiba tumbang,” pungkas Ika.
Sebelumnya ramai diberitakan, siswa sekolah dasar (SD) menjadi korban tertimpa pohon randu saat pulang sekolah di Desa Wuwur, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Satu orang tewas dan satu lainnya terluka dalam kejadian itu.
Insiden itu terjadi di sekitar jalan dekat tempat korban bersekolah pada Senin, 26 Februari 2024 pukul 09.15 WIB. Korban tewas bernama Ardiyan Dwi Candra (10), siswa kelas lima SD. Sedangkan korban selamat bernama Ahmad Rendi Saputro (10). (Lingkar Network | Vicky Rio – Lingkarjateng.id)