3 Bulan Nihil Covid-19, Kini Rembang Catat 36 Kasus dalam Sepekan

MENYAMPAIKAN: Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Rembang, Arief Dwi Sulistya menjelaskan naiknya kasus Covid-19.

MENYAMPAIKAN: Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Rembang, Arief Dwi Sulistya menjelaskan naiknya kasus Covid-19. (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melaporkan ada penambahan 36 kasus aktif Covid-19 dalam sepekan. Setelah mencatat nol kasus corona atau Covid-19 selama 3 bulan.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Rembang, kasus aktif Covid-19 terdiri dari 1 orang dirawat di rumah sakit, 1 orang dirawat di puskesmas, 1 orang menjalani isolasi mandiri terpusat tingkat kecamatan. Sementara, sisanya 33 orang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Rembang, Arief Dwi Sulistya, Minggu (6/2), membenarkan terkait data tersebut. Menurut Arif, Kabupaten Rembang pernah zero kasus Covid-19 dan sekarang mengalami kenaikan kasus COVID-19.

Cegah Covid-19 Gelombang Tiga, Pemkab Jepara Larang Perayaan Nataru

“Iya benar, dulunya nol kasus COVID-19 berjalan hampir 3 bulan, kini mengalami kenaikan mencapai 36 kasus aktif,” kata dia.

Dengan adanya kenaikan kasus tersebut, lanjut dia, tidak ada indikasi Covid-19 varian Omicron. Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap menerapkan langkah-langkah antisipasi sesuai protokol kesehatan (prokes).

“Sampai hari ini belum ada laporan yang terkait Omicron, mudah-mudahan tidak terjadi. Untuk itu masyarakat tidak perlu panik, jangan lengah dan tetap patuhi prokes,” imbuhnya

Zero Covid-19, Pemkab Pati Tetap Antisipasi Perayaan Tahun Baru

Arief menambahkan, Satgas Covid-19 Kabupaten Rembang terus menyiagakan stakeholder dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa. Selain itu, forum kesehatan desa juga kembali digiatkan untuk meningkatkan peran jogo tonggo.

“Untuk langkah antisipasi, kita siagakan stakeholder dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa serta menyiapkan ruangan di rumah sakit dan puskesmas. Kami juga mengaktifkan forum kesehatan desa untuk meningkatkan peran jogo tonggo dan meningkatkan kembali sosialisasi dan monev (monitoring dan evaluasi) 5M dan 3T,” pungkasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version