Warga Kota Pekalongan Resmi Bisa Periksa Kesehatan Gratis, Ini Segmentasinya

Warga Kota Pekalongan Resmi Bisa Periksa Kesehatan Gratis Ini Segmentasinya

PEMERIKSAAN KESEHATAN: Kegiatan pemeriksaan kesehatan keliling oleh Puskesmas Dukuj di wilayah Padukuhan Kraton, Pekalongan Utara, Pekalongan. (Instagram Puskesmas Dukuh/Lingkarjateng.id)

PEKALONGAN, Lingkarjateng.id Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) resmi meluncurkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) mulai Februari 2025.

Program pemeriksaan kesehatan gratis merupakan bagian dari kebijakan nasional Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan deteksi dini berbagai penyakit.

Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, mengungkapkan bahwa PKG akan diberikan sebagai kado ulang tahun bagi warga. 

“Masyarakat yang berulang tahun dapat menjalani pemeriksaan kesehatan gratis dalam rentang H+30 dari tanggal lahirnya. Program ini telah melalui tahap simulasi pada akhir Januari dan siap diimplementasikan bulan Februari ini,” jelasnya, Senin, 3 Februari 2025. 

Pelayanan PKG ini mencakup berbagai kelompok usia dengan pemeriksaan spesifik sesuai kebutuhan medis.

Dalam pelaksanaannya, program PKG akan terintegrasi dengan aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM), sehingga warga akan menerima notifikasi pengingat untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat. Namun, bagi warga yang tidak memiliki ponsel atau kesulitan mengakses aplikasi, pelayanan tetap dapat dilakukan secara langsung di puskesmas.

“Kami berharap program ini dapat membantu masyarakat lebih peduli terhadap kesehatannya sejak dini, sehingga dapat mencegah komplikasi penyakit di kemudian hari,” ungkapnya.

Sementara itu di UPT Puskesmas Dukuh pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga yang berulang tahun pada Januari 2025 sudah dimulai pada 30 Januari lalu.

Alur pendaftarannya, warga mengunduh aplikasi SSM untuk melakukan pendaftaran dan mengisi biodata, memilih puskesmas dan tanggal pemeriksaan. Kemudian mengisi kuisioner skrining secara mandiri.

Saat ke fasilitas kesehatan pertama FKTP), warha membawa KTP/KK, buku KIA (balita dan anak prasekolah, tiket pemeriksaan di aplikasi SSM/WA, hasil pengisian kuisioner skrining mandiri. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version