Pemkot Pekalongan Temukan Kendala Rehabilitasi SDN Krapyak Lor 02

Pemkot Pekalongan Temukan Kendala Rehabilitasi SDN Krapyak Lor 02

MENINJAU: Plt Wali Kota Pekalongan, Salahudin, bersama tim meninjau perkembangan rehabilitasi SDN Krapyak Lor 02, Kecamatan Pekalongan Utara, Selasa, 5 November 2024. (Fahri Akbar/Lingkarjateng.id)

PEKALONGAN, Lingkarjateng.id Pemerintah Pekalongan memberikan bantuan rehabilitasi pembangunan SDN Krapyak Lor 02 Kecamatan Pekalongan Utara sebagai upaya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan.

Pelaksana tugas Wali Kota Pekalongan, Salahudin, saat meninjau pekerjaan rehabilitasi bersama jajaran Dinas Pendidikan dan pihak terkait lainnya menemukan kendala akses distribusi material. Pasalnya sekolah tersebut berada di gang tengah perkampungan sehingga sulit dijangkau kendaraan pengangkut material bangunan. Dampaknya, pekerjaan rehabilitasi sekolah mengalami keterlambatan sekitar 14 persen dari target semula.

“Kami telah berdiskusi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan konsultan untuk mencari solusi agar keterlambatan ini tidak merugikan pelaksana proyek. Kendala akses ini memang menghambat, tetapi kami optimistis proyek bisa selesai tepat waktu dengan kualitas bangunan yang diharapkan,” ujar Salahudin.

Pembangunan di SDN Krapyak Lor 02 mencakup ruang laboratorium TIK, perpustakaan, ruang guru, ruang kelas, dan ruang kepala sekolah. Salahudin berharap, selain rehabilitasi, ada tambahan anggaran untuk pemeliharaan fasilitas agar bangunan tetap dalam kondisi baik di masa depan.

Sementara itu Kepala SDN Krapyak Lor 02, Rujiyati, mengungkapkan bahwa kondisi bangunan sebelumnya sudah kurang layak, dengan atap melengkung dan beberapa ruangan mengalami kerusakan.

Sedangkan aktivitas belajar mengajar untuk sementara dialihkan ke SMP Negeri 9 Kota Pekalongan yang berlokasi tidak jauh dari SDN Krapyak Lor 02.

“Seiring peninggian jalan, bangunan sekolah kami menjadi terlalu pendek, dan beberapa fasilitas seperti perpustakaan dan musala memang belum tersedia. Dengan adanya bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK), kami dapat melakukan perbaikan dan menambah ruangan penting seperti Laboratorium TIK dan ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Saat ini ada 113 siswa yang terdaftar, dan kami berharap pembangunan segera rampung agar siswa dapat belajar dengan nyaman dan aman,” jelas Rujiyati. (Lingkar Network | Fahri Alakbar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version