Kendalikan Banjir Kota Pekalongan, BBWS Uji Coba Rumah Pompa Seruni

RUMAH POMPA SERUNI: Potret uji coba operasional Rumah Pompa Seruni di Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jumat, 23 Agustus 2024. (Kominfo Kota Pekalongan/Lingkarjateng.id)

RUMAH POMPA SERUNI: Potret uji coba operasional Rumah Pompa Seruni di Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jumat, 23 Agustus 2024. (Kominfo Kota Pekalongan/Lingkarjateng.id)

PEKALONGAN, Lingkarjateng.id Pembangunan rumah pompa Seruni Kota Pekalongan sebagai upaya membantu mengatasi banjir dan rob sudah masuk dalam tahapan finishing dan tengah diujicobakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai BBWS Pemali Juana, Dani Prasetyo, mengungkapkan pembangunan rumah pompa yang diinisiasi sejak 2022 itu masuk dalam bagian proyek pengendalian banjir dan rob Kali Loji-Banger Kota Pekalongan.

“Total anggaran pembangunan rumah pompa ini sekitar Rp15 milliar yang masuk dalam bagian proyek pengendalian banjir dan rob Kali Loji-Banger yang bersumber dari APBN,” ungkap Dani, Jumat, 23 Agustus 2024.

Dani menjelaskan rumah pompa Seruni ini dilengkapi dengan 2 buah pompa masing-masing berkapasitas 500 liter per detik. Selain itu sebanyak 9 personel disiagakan untuk skema operasionalnya.

Targetnya pembangunan rumah pompa Seruni ini bisa selesai pada September 2024.

“Saat ini masih dalam tahap uji coba, belum kami launching secara resmi untuk operasionalnya. Dimana, sekarang masih tahap finishing dan penataan untuk landscape rumah pompanya. Jika rumah pompa ini selesai diharapkan bisa mengatasi genangan banjir dan rob di wilayah Kelurahan Klego, Krapyak dan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan,” terangnya.

Sementara itu Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, mengatakan pembangunan rumah pompa Seruni ini mendapat respons baik dari warga Klego, Krapyak, dan Poncol yang lokasinya berdekatan dengan rumah pompa. Mereka akan bisa merasakan manfaatnya dalam mengatasi genangan air di wilayahnya.

Kendati begitu pihaknya mengaku terbuka menerima kritikan dan saran tentang normalisasi drainase dan sebagainya supaya aliran air lebih lancar.

“Kami tetap menerima dan mengoreksi program-program yang telah dilakukan. Alhamdulillah, jika rumah pompa ini selesai, Insya Allah masalah banjir dan rob di Kecamatan Pekalongan Timur sudah 90 persen selesai, tinggal PR kita dilanjutkan penanganan di Kecamatan Pekalongan Barat yang masih cukup parah terdampak,” pungkasnya. (Lingkar Network | Fahri Alakbar – Lingkarjateng.id) 

Exit mobile version