PATI, Lingkarjateng.id – Forum Guru Honorer dan Tenaga Pendidikan Kabupaten Pati mengadu ke DPRD setempat lantaran adanya dugaan data siluman pada data pokok pendidikan (Dapodik) meski secara aturan pemasukannya sudah ditutup pada 2022 lalu.
Ketua Forum Guru Honorer dan Tenaga Pendidikan Kabupaten Pati, Anggita Eki Ayu Habsari, mengungkapkan bahwa Dapodik telah ditutup pada 2022 lalu. Artinya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati tidak lagi menerima data kependidikan guru baru.
Namun, pada prakteknya masih ada guru honorer di Kabupaten Pati yang diduga dimasukkan ke Dapodik pada 2023 lalu hingga saat ini sudah berhasil diangkat sebagai Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Ia mengatakan bahwa setidaknya terdapat 4 guru lebih yang dimasukkan oleh oknum ke Dapodik. Mereka ada yang berasal dari Kecamatan Gembong, Batangan, Tambakromo, dan Pati Kota.
“Data siluman di kecamatan memang ada beberapa, terus di kecamatan lain juga ada seperti Gembong, ada beberapa data siluman dari Batangan Pati,” kata Anggita usai audiensi bersama DPRD, Disdikbud, dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pati pada Kamis, 6 Februari 2025.
“Dapodik ditutup sejak tahun 2022, tapi masih ada beberapa yang masuk. Sekitar ada 4 orang lebih, Datanya yang dikirim ke saya tadi tak suruh cari,” sambungnya.
Anggita mengaku heran bagaimana cara beberapa data guru tersebut bisa masuk ke Dapodik padahal sudah ditutup sejak 2022 lalu. Namun, berdasarkan pengetahuannya, beberapa data guru tersebut diduga dimasukkan ke Dapodik karena dibantu oknum dengan membayar sejumlah uang.
“Dulu saya pernah mencoba lewat orang dalam, cari-cari tahu caranya seperti apa. Pernah ditawarin bayar sekian, ya kurang lebih ada Rp 3 jutaan,” jelasnya.
Menanggapi hal it, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Pati, Bandang Waluyo, akan mengundang pihak Disdikbud secara langsung melalui rapat internal. Pihaknya akan menelusuri siapa oknum yang bermain dalam proses pemasukan data guru ke Dapodik.
“Akan kami tanyakan telusuri ke dalam dengan Disdik siapa oknum, siapa yang main, siapa orangnya, karena Dapodik itu sudah ditutup sejak Oktober 2022. Karena ini sudah tidak benar,” tegasnya.
Pelaksana Tugas (Plt.) Disdikbud Kabupaten Pati, Tulus Budiharjo, mengaku belum mengetahui persoalan itu sebelum dirinya menjabat Plt di organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut. Ia akan menelusuri apakah benar ada data guru yang masuk ke Dapodik atau tidak usai ditutup pada 2022 lalu.
“Informasi dari lapangan akan kami cek, akan kami klarifikasi. Yang input siapa, yang input memerintahkan siapa, itu bisa dicek,” ungkapnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)