Setahun Tak Ada Progres, PKL Alun-Alun Kembangjoyo Tagih Janji Pj Bupati Pati

Ketua Paguyuban PKL Alun Alun Kembangjoyo Pati

Ketua Paguyuban PKL Alun-Alun Kembangjoyo, Tukul. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-Alun Kembangjoyo Pati menagih janji kepada Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro yang sebelumnya menjanjikan memberikan solusi agar kawasan Kembangjoyo bisa ramai dikunjungi. Keluhan ini disampaikan pada saat audiensi bersama dengan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Pati belum lama ini.

Ketua Paguyuban PKL Tukul, mengatakan jika pada saat perayaan ulang tahun PKL Alun-Alun Kembangjoyo yang juga turut dihadiri oleh Pj Bupati Henggar, pihaknya dijanjikan bakal dicarikan solusi terkait sepinya pengunjung di sana.

Karena setahun berlalu tak ada progres dan dirasa hanya bualan belaka, pihaknya dengan bantuan DPRD berharap agar Henggar melalui dinas terkait bisa menepati janjinya tersebut.

“Kami mohon semua dinas terkait mendukung kegiatan-kegiatan di Kembangjoyo. Pak Pj juga bilang anggaran 2024 diplotkan di sana, itu benar atau tidak,” kata Tukul.

Dikatakan olehnya, jika kondisi Alun-Alun Kembangjoyo saat ini sangat memperihatinkan. Selain penempatan lokasi yang berada di pinggir kota, banyak dari fasilitas juga sudah rusak dan perlu segera dilakukan pembenahan.

Untuk itu, para PKL berharap agar pemerintah bisa mencarikan solusi. Paling tidak, melakukan tata ulang termasuk arus lalu lintas supaya Alun-Alun Kembangjoyo bisa menjadi wisata kuliner unggulan di Kabupaten Pati.

“Kami dari paguyuban pedagang Alun-Alun Kembangjoyo mengeluh karena kondisinya sangat memprihatinkan sekali,” tambahnya.

Sementara itu, mewakili Pj Bupati, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati Hadi Santoso mengatakan, pihaknya pada tahun 2024 ini bakal melakukan beberapa renovasi di Alun-Alun Kembangjoyo.

Salah satunya adalah membuat jalan tembus dari taman kota. Perbaikan ini dilakukan agar para pengunjung khususnya yang dari arah utara bisa masuk melalui taman kota.

“Disamping itu, kami usulkan ada ruang terbuka untuk kegiatan publik di tengah alun-alun. Jadi memang perlu penataan, termasuk jalan tembus yang dari taman kota,” tutup Hadi. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version