PPDI Nilai Pendidikan Inklusif di Pati Masih Sebatas Slogan

Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Pati, Suratno saat ditemui di Pendopo Kabupaten Pati Senin, 22 Januari 2024. (Setyo Nugroho/Lingkarjateng.id)

Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Pati, Suratno saat ditemui di Pendopo Kabupaten Pati Senin, 22 Januari 2024. (Setyo Nugroho/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Pati, Suratno, menilai sistem pendidikan inklusif di Pati belum bisa diterapkan secara merata.

Suratno berpendapat bahwa tenaga pendidik yang mengetahui bagaimana penerapan sistem pendidikan inklusif di Pati masih kurang. Pendidik masih menyamakan metode pembelajaran kepada semua murid. Sehingga anak-anak berkebutuhan khusus tidak bisa mengikuti metode pembelajaran tersebut.

“Dari guru pendidiknya yang kurang, dia tidak memahami yang berkebutuhan khusus, tapi cara mengajarnya dia disamakan dengan yang nondisabilitas. Itu ‘kan tidak bisa mengikuti,” ujarnya saat dijumpai di Pendopo Kabupaten Pati pada Senin, 22 Januari 2024.

Menurut Suratno minimnya guru berpengalaman dalam mendidik anak berkebutuhan khusus menjadi penghambat tercapainya pendidikan inklusif di Pati. Sehingga tak lazim jika pendidikan inklusif di Pati hanya sekedar slogan saja.

“Harusnya guru yang berpengalaman di bidang itu harus disiapkan dulu agar tercapai pendidikan yang inklusif. Di Pati sendiri masih slogan, belum sepenuhnya,” tuturnya.

Belum lama ini, Suratno mengatakan bahwa ia mendengarkan langsung ungkapan orang tua yang anaknya didiskriminasi ketika akan masuk lembaga pendidikan usia dini. Hanya perkara tidak bisa baris seperti murid lainnya, anak tersebut tidak bisa masuk di salah satu taman kanak-kanak (TK) yang ada di Juwana.

“Itu saya kemarin ketemu sama orang tuanya langsung, cerita sampai nangis. Akhirnya dipindah sekolah, sekolah yang lain itu bisa menerima tidak usah ikut baris,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version