Porprov Ditunda, KONI Pati Kembalikan Anggaran Rp 5,7 Miliar

KONI Pati

(Ika Tamara Dewi/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Mustamaji selaku Ketua KONI Kabupaten Pati mengatakan, bahwa pihaknya telah mengembalikan anggaran sebanyak Rp 5,7 miliar kepada pemerintah daerah. Hal itu dikarenakan ajang Pra Porprov dan Porprov yang rencananya digelar di Pati ditunda.

“Awalnya untuk penyelenggaraan Porprov 2021 sendiri sekitar Rp 5 miliar. Kalau Pra Porprov itu sekitar hampir Rp 700 juta. Kalau untuk anggaran kegiatan Porprov mendatang nanti bisa mengajukan permohonan kembali ke Bupati. Kalau anggaran Porprov mendatang saya kira tidak ada permasalahan, karena untuk saat ini Bapak Bupati telah mem-back up sepenuhnya dan dibantu oleh dewan juga, serta anggaran sendiri sudah siap mem-backup,” tuturnya.

Terkait rencana Kabupaten Pati menjadi tuan rumah Porprov, Mustamaji menyampaikan bahwa, keputusan penyelenggaraan berada di tangan Gubenur. Ia mengaku siap apabila sewaktu-waktu ajang Porprov dilaksanakan, karena pihaknya hanya bersifat membantu mengamankan keputusan dari Gubernur.

KONI Pati Dukung Fun Game Sepak Bola

Lebih lanjut, terkait kegiatan Pra Porprov ia menjelaskan, akan diadakan tahun 2022. Mengenai waktu pelaksanaan Pra Porprov ia menyebutkan bahwa semua bergantung dari pengurus provinsi masing-masing cabang olahraga.

“Kalau bisa Insya Allah Porprovnya pada bulan Juli tahun 2023. Kami harap, kalau bisa setidaknya satu tahun sebelum pelaksanaan Porprov harus diadakan pra dulu. Jadi, nanti setelah Pra Porprovnya selesai, kita bisa mempersiapkan diri, mempersiapkan atlet-atlet kita untuk mempersiapkan ke Porprov mendatang, untuk diadakan semacam pemusatan latihan bagi atlet-atlet yang dipersiapkan untuk Porprov mendatang,” jelasnya.

Sementara mengenai penambahan cabang olahraga untuk Porprov, Mustamaji menuturkan belum ada informasi. Namun menurut penuturannya, memang ada beberapa permintaan dari Pengurus Cabang Olahraga seperti tenis lapangan dan silat yang berkehendak pelaksanaan Porprov cabornya (cabang olahraga) di Pati.

“Tetapi tidak mungkin semua cabor dilaksanakan atau dipertandingkan di Pati. Karena dari venue maupun semuanya terbatas. Kalau pada dasarnya kita siap. Namun ya, itu tadi kesiapan kita, kalau dari semua cabor menghendaki kita jadi tuan rumah akhirnya menjadi permasalahan tersendiri,” ujarnya. (Lingkar Network | Ika Tamara Dewi – Koran Lingkar)

Exit mobile version