Pilkada Pati: Ali-Safin Diyakini Bisa Menggerus Kekuatan Sudewo-Chandra

Ali Badrudin dan Saiful Arifin 1

Ali Badrudin (kiri) dan Saiful Arifin (kanan). (Dok. Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin dinilai menjadi kandidat terkuat yang mampu melawan Sudewo dan Risma Ardhi Chandra di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pati 2024.

Hal itu diungkapkan Pengamat Politik yang juga Dosen Hukum Tata Negara (HTN) di salah satu universitas swasta di Jawa Tengah Ahmadi pada Kamis, 8 Agustus 2024.

“Pak Ali lewat PDIP-nya yang kebetulan beliaunya ketua DPC. Ini yang saya rasa paling kuat untuk menandingi dominasi dari Pak Sudewo menurut elektabilitasnya ya, menurut survei ya. Tapi belum tentu juga, karena dinamis,” ucap mantan Ketua Bawaslu Pati itu saat ditemui di kantornya.

Selain itu, Saiful Arifin disebut juga menjadi kandidat pendamping Ali Badrudin yang mampu menyaingi dominasi pasangan Sudewo-Chandra yang telah mengantongi rekomendasi resmi dari parpol pengusungnya, Gerindra dan NasDem.

Ahmadi menyebut, Ali Badrudin merupakan Ketua DPC PDIP Pati yang bisa mengusung calon bupati sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain. Ditambah jejak politik Ali Badrudin di kursi legislatif yang tidak perlu diragukan lagi. Bersama dengan Saiful Arifin yang pernah menjabat Wakil Bupati Pati (2017-2022), diyakini memiliki kemampuan untuk menggerus kekuatan Sudewo.

“Itu beliau berdua ini, Pak Ali Badrudin dan Saiful Arifin tentunya. Oleh karena itu, dua-duanya ini partai yang di belakangnya harus mau mengusung kedua beliau ini (berpasangan),” paparnya.

Kendati demikian, Saiful Arifin harus mendapat dukungan partai lain seperti Golkar dan Demokrat untuk menyaingi Sudewo-Candra. Menurutnya, hal itu akan menguatkan posisi Ali Badrudin dengan partainya yang memiliki 14 kursi di DPRD.

“Ada Golkar bisa berkoalisi dengan Demokrat yang notabenenya mempunyai 5 kursi dan Golkar mempunyai 5 kursi. Tentunya bisa mengusung calon sendiri. Nanti bisa menyaingi partai Gerindra dan NasDem yang sudah mengusung Pak Sudewo,” lanjut Ahmadi.

Ahmadi menyebut, Pilkada Pati tahun ini juga berpeluang hanya muncul satu pasangan melawan kotak kosong, apabila partai selain Gerindra dan NasDem mengedepankan kepentingan yang sifatnya pragmatis. Idealisme mereka, lanjut dia, dikalahkan dengan kepentingan sesaat.

“Tetapi partai-partai ini berpikir bahwa proses demokrasi harus dilalui secara kompetisi, ada calonnya lah kalau persaingan sehat itu. Mungkin juga kalau secara kepentingan pragmatisnya terpenuhi. Tetapi saya yakin PDIP itu tidak segegabah itu,” ucapnya.

Ia berharap, elite politik mau mengedepankan nilai-nilai demokrasi yang mana dalam kontestasi politik baiknya terdapat dua atau lebih kandidat yang bersaing memperebutkan 1.037.000 suara di Kabupaten Pati.

“Ini tentunya partai-partai jangan hanya bersifat pragmatisnya dalam arti kepentingan sesaat, mau dibeli dan diborong oleh salah satu pasangan calon saja,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version