PATI, Lingkarjateng.id – Di saat musim kemarau melanda, sejumlah Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang ada di Kabupaten Pati ada yang tidak berfungsi, bahkan ada yang menghasilkan air asin.
Kondisi ini dibenarkan Sekretaris Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati Parnoto saat ditemui di lokasi Pamsimas desa setempat, pada Selasa, 15 Agustus 2023. Ia mengatakan bahwa, air yang dihasilkan Pamsimas di desanya berasa asin, sehingga hanya bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mandi dan mencuci.
“Sehingga untuk kesiapan musim kemarau airnya agak asin,” kata Parnoto.
Sementara, menurut Parnoto, warga Desa Ngastorejo terpaksa menggunakan air mineral isi ulang untuk keperluan konsumsi sehari-hari,
“Dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari, untuk minum memakai air isi ulang,” ucapnya.
Senada, Sri Sutarmi salah seorang warga Desa Ngastorejo mengatakan, untuk keperluan mandi menggunakan air dari Pamsimas. Sedangkan, untuk kebutuhan dapur menggunakan air mineral isi ulang.
“Kalau cuci dan mandi pakai air Pamsimas, airnya asin. Kalau masak dan minum pakai air isi ulang,” ujar Sri Sutarmi.
Di musim kemarau seperti ini, ia mengaku tiap harinya bisa menghabiskan satu hingga satu setengah galon air mineral isi ulang.
“Kalau musim kemarau begini airnya berkurang. Sehari bisa menghabiskan satu setengah galon,” imbuhnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menyatakan bahwa pihaknya akan segera memeriksa Pamsimas yang bermasalah.
“Saya coba check nanti, karena itu ‘kan sudah bukan ranahnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), biar lebih optimal lagi, karena biar sama-sama jalan lah. Karena di saat kita butuh, tapi ada infrastruktur yang macet tidak di apa-apain ‘kan kacau juga,” kata Pj Bupati Henggar. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Koran Lingkar)