DPUTR Pati Akan Perbaiki Jalan Tondokerto-Karangrejo, Segini Anggarannya

Kabid Bina Marga DPUTR Pati

Kabid Bina Marga DPUTR Pati, Hasto Utomo. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati menganggarkan Rp11,2 miliar untuk perbaikan ruas jalan poros Tondokerto-Karangrejo. Perbaikan jalan yang menghubungkan antara Desa Tondokerto, Kecamatan Jakenan, dengan Desa Karangrejo, Kecamatan Pucakwangi, ini diharapkan mampu mempermudah akses pertanian di wilayah tersebut.

Hasto Utomo, Plt Kepala Bidang Bina Marga pada DPUTR Pati, menjelaskan bahwa perbaikan jalan ini sekaligus mendukung program dari pemerintah melalui Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bappenas).

Pasalnya, perbaikan jalan ini akan membantu akses transportasi hasil pertanian yang ada di sepanjang ruas Jalan Tondokerto-Karangrejo yang juga dikenal dengan lumbung padi.

Hasto menambahkan, perbaikan jalan rusak tersebut telah diusulkan sejak awal ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dengan anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus). Saat ini, usulan tersebut sudah mendapat persetujuan, tinggal menunggu proses realisasinya.

Menurut Hasto, proyek perbaikan jalan yang rusak akan mengutamakan memakai rabat beton dengan lebar 4 meter sepanjang kurang lebih 3,7 kilometer. Rinciannya, perbaikan dengan aspal mulai dari Pasar Sembaturagung sepanjang 800 meter, serta 2,9 kilometer jalan dengan rabat beton.

“Jalan Desa Tondokerto-Desa Karangrejo itu untuk ketahanan pangan, tujuannya meningkatkan akses jalan. Wilayah itu dianggap lokasi lumbung padi. Nantinya dikerjakan dengan konstruksi beton sepanjang 2 kilometer dan aspal kurang lebih 500 meter dengan lebar 4 meter,” ungkap Hasto pada Senin, 3 Juni 2024.

Perbaikan jalan ini sekaligus merespon adanya kritik dan masukan dari masyarakat yang mengeluhkan tentang kualitas akses jalan yang kurang memadai dan kurang maksimal terutama di bidang pertanian, perikanan, dan kelautan.

“Jalan pertanian tersebut memang menjadi keluhan warga masyarakat sekitar terkait akses keluar-masuk para pengusaha, seperti di bidang pertanian, bidang perikanan, dan bidang kelautan,” tambahnya.

Dirinya berharap program pemerintah terutama dalam sektor pertanian dapat terus dijalankan seperti pembangunan jalan usaha tani. Dengan kemudahan akses infrastruktur di bidang pertanian, maka produktivitas dapat meningkat dan pendistribusian hasil pertanian juga semakin mudah dan cepat. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version