PATI, Lingkarjateng.id – Para petani di Pati menyerbu acara Gebyar Diskon Pupuk yang diadakan di Gudang Pusri Pati, Dusun Kaliampo, Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Kamis, 25 Januari 2024.
Gebyar diskon pupuk nonsubsidi ini merupakan program dari Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian melalui Pupuk Indonesia yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pupuk nonsubsidi dan mendorong petani agar segera melakukan penebusan pupuk, antara lain dengan menyiapkan pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau.
Dalam acara tersebut, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyediakan pupuk nonsubsidi yang dijual dengan harga murah. Sementara petani di Pati dapat menebus pupuk nonsubsidi tersebut dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kupon.
Setiap petani berhak mendapatkan dua jenis pupuk Urea dan NPK Phonska masing-masing 25 kilogram. Dengan diskon sebanyak 40 persen, petani dapat menebus pupuk yang seharusnya seharga Rp450 ribu menjadi Rp270 ribu.
“Para petani ini memperoleh 50 kg pupuk yang terdiri dari dua jenis, yang satu pupuk urea 25 kg kemudian pupuk NPK 25 kg. Kita mengadakan diskon 40 persen,” ujar Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero), Bob Indiarto, Kamis, 25 Januari 2024.
Kuota Pupuk Subsidi Menyusut 50 Persen, Dewan Pati Khawatir Hasil Panen Padi Tak Maksimal
Program diskon pupuk nonsubsidi ini diselenggarakan di 30 kota/kabupaten di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Kegiatan digelar dengan tujuan memperbesar penyerapan pupuk oleh petani.
“Beberapa waktu lalu seperti yang kita ketahui kan ada El Nino. Jadi hampir tiga bulan hujan tidak bisa turun ke sawah sehingga penyerapan pupuk waktu itu sangat rendah sekali,” ujarnya.
Indiarto mengatakan, program diskon pupuk nonsubsidi juga membantu petani untuk memenuhi kebutuhan pada musim tanam pertama. Apalagi alokasi pupuk tahun ini dipangkas sampai 50 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum, menyampaikan bahwa diskon pupuk ditujukan kepada seluruh petani di Bumi Mina Tani.
“Kami di beberapa wilayah, 21 kecamatan. Kalau petani kita hampir 120 ribu,” imbuhnya.
Menurutnya harga yang disediakan pada Gebyar Diskon Pupuk tersebut memiliki selisih yang sangat banyak dibandingkan harga normal.
“Subsidi kalau Urea Rp250 ribu memang selisihnya agak banyak. Tapi ini ‘kan ada potongan tiga kali lipat,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)