DBD Telan Korban Jiwa di Tlogowungu Pati, Dinkes Instruksikan Fogging dan PSN

ILUSTRASI: Nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD). (Freepik @jcomp/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD). (Freepik @jcomp/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pati kembali menelan korban. Kali ini, ada satu korban yang meninggal dunia karena penyakit ini. Total ada 442 kasus penderita DBD tahun 2023 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pati.

Sebelumnya, pada periode Januari hingga November 2023 tercatat ada 441 kasus penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti. Kemudian pada Desember, satu anak usia 5 tahun di Desa Guwo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati yang meninggal pada Kamis, 14 Desember 2023 pukul 14.30 WIB.

Anak bernama Elzeno Valeri (5 tahun) meninggal dunia setelah dilarikan ke UGD KSH Pati karena sakit yang diderita tak kunjung sembuh. Tiga hari sebelumnya, korban diperiksakan ke Klinik Graha Dipo. Namun, pada waktu itu korban tidak dianjurkan untuk menjalani pengobatan rawat inap. Korban langsung dibawa ke pulang ke rumah lagi. 

“Anak itu sebelumnya berobat di Graha Dipo hari Senin (11 Desember 2023) kemarin itu. Tapi situ baru panas biasa, dan Graha Dipo tidak menganjurkan ataupun tidak menyarankan suruh opname, tidak,” jelas Kades Guwo Sutaji saat dikonfirmasi pada Jumat, 15 Desember 2023.

Namun, setelah pulang kondisi anak usia 5 tahun itu tak kunjung membaik.

“Setelah pulang, selang tiga hari, Kamis (14 Desember 2023) itu langsung mau opname di KSH, tapi ternyata di situ, di UGD keadaannya sudah kritis. Jadi karena ibunya juga sakit, kemarin setelah di Graha Dipo itu ternyata panasnya tidak turun,” lanjutnya.

Sebelum korban terserang DBD, ibu korban Yana, lebih dahulu menjalani pengobatan rawat inap di KSH Pati selama enam hari karena sakit yang diduga DBD. Kemudian disusul anaknya.

“Ibunya sakit dulu, cuman pada saat di cek dokter itu dinyatakan trombositnya turun. Diperkirakan memang DB, tapi hasil lab-nya berbeda, tidak DB,” ujarnya.

Setelah terjadi kasus tersebut, Dinas Kesehatan Pati, pemerintah kecamatan dan desa, serta Puskesmas akan melaksanakan fogging guna memberantas nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi biang kerok penyakit DBD.

“Tadi saya sudah di-bel (ditelepon) Dinkes, Puskesmas Kecamatan Tlogowungu berkerja sama dengan Dinkes dan besok pagi (Sabtu, 16 Desember 2023) langsung diadakan tindakan fogging. Perkiraan sekitar jam 8 atau 9. Dari Dinkes, Puskesmas, Desa, RT, RW, Pak Camat sendiri sudah menelepon tadi digerakkan semua,” jelasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinkes Pati dr. Aviani Tritanti Venusia membenarkan, korban meninggal dunia setelah terserang penyakit DBD. Rencananya, Dinkes akan langsung melekukan fogging pada hari ini, Sabtu (16/12) dan akan dilakukan tindakan berkelanjutan dari pihak kesehatan masyarakat Desa Guwo.

“Sudah disurvei sama petugas Puskesmas. Dan memang sakit DBD. InsyaAllah besok hari Sabtu, Puskesmas dan Dinkes fogging di situ. Setelah itu lanjut PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) oleh semua warganya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, kasus DBD belum pernah menyerang Desa Guwo sebelumnya. Pada kali ini ada kasus dan korban merupakan anak yang masih duduk di Taman Kanak-kanak (TK). (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Koran Lingkar)

DBD Telan Korban Jiwa di Tlogowungu Pati, Dinkes Instruksikan Fogging dan PSN 2
Exit mobile version