BPBD Pati Ajukan Bantuan Rehabilitasi Pascabencana Perbaiki Jalan Beketel-Maitan

Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya. (Setyo Nugroho/Lingkarjateng.id)

Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya. (Setyo Nugroho/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, menegaskan tidak menggunakan dana bantuan tanggap darurat untuk perbaikan Jalan Beketel-Maitan turut Desa Purwokerto, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati yang longsor hampir setahun lebih.

Martinus menjelaskan, BPBD Pati akan mengajukan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperbaiki Jalan Beketel-Maitan.

“Ini perlu saya luruskan bahwa di BPBD tidak ada anggaran atau biaya tanggap darurat, tidak ada. Kalaupun ada kegiatan tanggap darurat itu hanya sebatas untuk kegiatan-kegiatan pemenuhan kebutuhan dasar seperti bantuan logistik pangan,” terangnya.

Menurutnya, dana bantuan tanggap darurat dari BPBD tidak sanggup untuk membiayai perbaikan jalan kabupaten di Desa Purwokerto yang longsor itu.

“Jadi  dana tanggap darurat yang ada di BPBD Pati tidak sebesar itu. Apalagi itu menurut perhitungan Rp 9 miliar sampai Rp 10 miliar, sangat besar bagi kami. Anggaran kami pun tidak sebesar itu,” jelasnya.

Setahun Lebih Longsor di Jalan Beketel-Maitan Pati Belum Diperbaiki

Beberapa tahun yang lalu, kata Martinus, BPBD telah berupaya mengajukan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Namun, usulan tersebut tidak membuahkan hasil karena sudah mendapatkan solusi untuk perbaikan Jalan Beketel-Maitan yang longsor.

“Jadi pada waktu itu, oleh Pemerintah Desa Purwokerto jalan yang longsor ini kemudian dibuat jalur alternatif. Kalau saya tidak salah, jalur yang dibuat itu masuk lahan miliknya Perhutani kemudian diperbaiki dari sumber APBDes atau keuangan desa,” tuturnya.

Kendati demikian, lanjut dia, jalan alternatif yang telah dibangun rusak lagi. Sehingga, dibutuhkan perbaikan lagi yang salah satunya bisa diatasi dengan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

“Akhirnya jalan ini rusak lagi. Nanti upaya kami adalah mengajukan permohonan ke BNPB lewat hibah rehabilitasi dan rekonstruksi untuk penanganan jalan di Beketel-Maitan,” imbuhnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Koran Lingkar)

Exit mobile version