PATI, Lingkarjateng.id – Banjir yang menerjang wilayah Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati merendam 5 desa dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter.
5 desa di Kecamatan Juwana yang terendam banjir antara lain Desa Tluwah, Desa Jepuro, Desa Kedungpancing, Desa Bumirejo dan Desa Doropayung.
Air bahkan mulai menggenangi rumah-rumah warga yang tinggal di bantaran Sungai Silugonggo, Kecamatan Juwana.
Pada Sabtu, 16 Maret 2024 sekitar pukul 04.00 WIB, rumah warga tergenang dengan ketinggian air yaitu 6 sentimeter.
Meski terdampak banjir, namun warga masih memilih bertahan di rumah meskipun tidur dengan alas seadanya.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu warga Desa Jepuro Kecamatan Juwana, Kuslan (56).
Ia mengaku lebih memilih bertahan di rumah meskipun tidur di atas kandang ayam daripada mengungsi ke rumah saudara.
Menurutnya, keadaan seperti ini sudah sering dialami olehnya beserta keluarga setiap banjir terjadi. Kuslan merasa khawatir terjadi pencurian jika ia meninggalkan rumah untuk mengungsi.
“Sudah biasa tidur seperti ini. Air mulai masuk tadi pagi. Ya memang begini, meskipun air masuk ke dalam rumah, tapi tidak pernah mengungsi. Selama banjir memang seperti ini,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Warni (60) yang juga memilih bertahan tidur di rumah meskipun tergenang air.
Akibat banjir ini, dirinya yang setiap harinya bekerja sebagai pedagang di pasar, mengaku tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, khususnya saat sahur dan berbuka, dirinya hanya bisa menunggu bantuan datang.
“Kalau masak ya seadanya. Semoga saja ada bantuan datang. Apalagi ini bulan puasa, gas juga langka,” keluhnya.
Warni khawatir, banjir akan terus bertambah, mengingat intensitas hujan yang masih tinggi, ditambah dengan kiriman air dari wilayah hulu yang membuat air banjir di Juwana sebagai wilayah hilir semakin tinggi. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)