KUDUS, Lingkarjateng.id – Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo mengatakan, Tuberkulosis (TBC) merupakan masalah kesehatan dan salah satu penyebab utama kematian global termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya mendukung adanya peningkatan peran kader dalam pencegahan penyakit TBC.
Ia menjelaskan, notifikasi kasus TBC di Indonesia masih rendah yakni 47 persen dari target yang diharapkan yaitu 85 persen. Artinya, masih terdapat kasus TBC yang belum ternotifikasi baik itu yang belum terjangkau, belum terdeteksi, maupun belum terlaporkan.
“Tahun 2021 kasus TBC di Kabupaten Kudus sebanyak 4.208 kasus. Sementara itu, estimasi kasus TBC sebanyak 10.430 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa masih cukup banyak kasus yang belum ditemukan,” ujar Mawar dalam acara Peringatan Hari TBC di halaman Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Kudus, Jumat (25/3).
TP PKK Gelar Rapat Konsultasi, Bupati Blora Minta Percepat Vaksinasi dan SDGs
Menurutnya, diperlukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral baik dari unsur Pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam upaya peningkatan penemuan kasus Tuberkulosis. Maka dari itu, ia mendukung kegiatan peringatan sebagai upaya menjalin silaturahmi dalam pencegahan dan pengendalian TBC di Kabupaten Kudus.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para Kader TB (Tuberculosis) yang perannya terus ditingkatkan untuk menanggulangi TBC.
“Terima kasih Kader TBC dan pihak yang terlibat, saya sangat mengapresiasi. Kasus di Kudus rendah tetapi tetap waspada jika ada gejala sedikit langsung didampingi sampai tuntas. Kader terus bergerak cepat membantu dan memberikan edukasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Tim PKK Kudus Kembangkan Batik Ecoprint Khas Margorejo
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Andini Aridewi mengatakan bahwa, dalam peringatan Hari TBC digunakan sebagai momen meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap TBC.
Para kader dan tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan TBC didorong untuk meningkatkan tes skrining serta menyampaikan edukasi tentang TBC kepada masyarakat.
“Dalam Penanggulangan TBC, kita perlu mendukung seluruh kader TB yang sudah membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dengan menyebarkan informasi tentang TBC ke lapisan masyarakat. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Tuberkulosis juga didukung penuh dengan adanya SK dari Pak Bupati,” ujarnya. (Lingkar Network | Nisa – Koran Lingkar)