RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus Digelontor Dana Bagi Hasil Cukai Rp15 Miliar

Direktur RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus

Dr. Abdul Hakam, Direktur RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus. (Nisa Hafizhotus S./Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Loekmono Hadi Kudus ikut menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun ini. Mengingat, pemanfaatan DBHCHT salah satunya diutamakan untuk peningkatan fasilitas kesehatan.

Rumah sakit plat merah tersebut pun sudah merencanakan bakal melakukan rehabilitasi fisik untuk tiga gedung layanan. Hal ini sebagai upaya untuk terus meningkatkan fasilitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

Dr. Abdul Hakam, Direktur RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus, menyebutkan tiga gedung layanan yang akan direhabilitasi yaitu gedung dahlia, gedung farmasi, dan laboratorium. Sebagai informasi, gedung dahlia ini digunakan untuk perawatan pasien rawat inap.

“Dana cukai yang kami terima tahun ini diprioritaskan untuk tiga perbaikan fisik di gedung dahlia, farmasi, dan laboratorium,” katanya.

Perbaikan ini dilakukan untuk meningkatkan fasilitas kesehatan di gedung tersebut supaya lebih optimal.
Adapun total anggaran DBHCHT yang digunakan untuk perbaikan tersebut yakni sekitar Rp15 miliar.

Selain melakukan perbaikan gedung, RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus juga berencana melakukan penambahan alat katerisasi jantung.

Mengingat, saat ini RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menjadi salah satu rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien jantung.

“Kami juga sudah mulai menyekolahkan satu dokter tahun ini supaya ada tambahan dokter yang bisa melakukan praktek katerisasi. Kami optimalkan SDM yang ada,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version