Pedagang di Kudus Sambat, Perbaikan Drainase Jalan KH Turaichan Adjhuri Bikin Omzet Anjlok

Alat berat dikerahkan dalam proyek perbaikan drainase di Jalan KH Turaichan Adjhuri, Kecamatan/Kabupaten Kudus, pada Rabu, 30 Oktober 2024. (Mohammad Fahtur Rohman/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Sejumlah pedagang mengeluhkan proyek perbaikan drainase di Jalan KH Turaichan Adjhuri, Kecamatan/Kabupaten Kudus, karena mengakibatkan penurunan omzet.

Manan (37), seorang pedagang yang memiliki kios di kawasan tersebut, mengungkapkan bahwa proyek yang belum rampung ITU menyebabkan penurunan omzet hampir 50 persen.

“Saat ini, omzet kami turun drastis, bahkan hampir 50 persen. Dengan pengerjaan yang belum rampung dan kurangnya pelanggan yang melintas, banyak pedagang terpaksa mengandalkan anak-anak sekolah di sekitar untuk bertahan,” keluh Manan pada Rabu, 30 Oktober 2024.

Ia menjelaskan bahwa biasanya pelanggan ramai melintasi kawasan tersebut. Namun, dengan kondisi jalan yang tertutup proyek, membuat pengunjung menurun drastis.

Berdasarkan informasi yang diterima, Manan menyebut pengerjaan perbaikan drainase diperkirakan baru selesai pada Desember mendatang.

Namun, para pedagang khawatir jika proyek tersebut berjalan lebih lama, usaha mereka bisa semakin terpukul.

Pedagang lain di sekitar lokasi proyek juga mengeluhkan hal serupa. Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus dapat segera menyelesaikan proyek drainase tersebut.

“Kami sudah berusaha menarik pelanggan, tetapi kondisi jalan seperti ini membuat usaha kami sulit berkembang,” ujar pedagang lain yang enggan disebutkan namanya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus menyebut bahwa dampak negatif memang kerap terjadi selama proses pembangunan infrastruktur. Ia pun meminta para pedagang untuk bersabar menunggu perbaikan drainase.

“Setiap proses pembangunan pasti membawa dampak yang bervariasi. Kami harap para pedagang bisa bersabar. Dampak negatif ini tidak hanya terjadi di lokasi ini saja, tetapi juga di area lain yang sedang dalam pembangunan,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa proyek tersebut diharapkan dapat membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

“Ibaratnya, saat kita membongkar rumah untuk merenovasi, pasti ada ketidaknyamanan. Namun, hasil akhir dari proyek ini diharapkan akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak,” jelasnya. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version