Ibu-Ibu di Kudus Diajak Manfaatkan Peluang Bisnis Selai Parijoto 

KREATIF: Tim dosen UMKU bersama Kelompok Aisyiyah Bakalan Kudus saat membuat selai parijoto di Aula TK Abu Rizal Kudus, Minggu 19 Mei 2024. (Nisa Hafizhotus Syarifa/Lingkarjateng.id)

KREATIF: Tim dosen UMKU bersama Kelompok Aisyiyah Bakalan Kudus saat membuat selai parijoto di Aula TK Abu Rizal Kudus, Minggu 19 Mei 2024. (Nisa Hafizhotus Syarifa/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Peluang bisnis bisa muncul dari mana saja. Salah satunya dengan menciptakan produk-produk ekonomi kreatif.

Tim dosen Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) pun berkomitmen mengembangkan ekonomi kreatif supaya bisa menjadi peluang bisnis bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, tim dosen UMKU penerima Hibah RisetMu Majelis Dikti PP Muhammadiyah Kudus memberdayakan Kelompok Aisyiyah Bakalan Kudus untuk menciptakan produk ekonomi kreatif yang bisa menjadi peluang bisnis.

Ketua tim dosen UMKU Yayuk Mundriyastutik mengatakan, pihaknya telah menciptakan produk bernama ‘Parselai’ atau parijoto selai. Gagasannya ini pun kemudian diajarkan kepada ibu-ibu Kelompok Aisyiyah Bakalan Kudus di Aula TK Abu Rizal Kudus, Minggu 19 Mei 2024.

”Selai parijoto belum ada di Kudus, karena itu potensi tanaman lokal parijoto di sini perlu dikreasikan menjadi selai yang bermanfaat,” katanya.

Menurutnya, selain kandungannya yang bagus untuk kesehatan, parselai ini juga dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu Aisyiyah untuk dikembangkan dalam bisnis. Peluang  bisnis selai parijoto sangat menjanjikan karena di Kota Kudus terdapat beberapa tempat wisata.

Diantaranya seperti Makam Sunan Kudus, Menara Kudus hingga Makam Sunan Muria yang selalu ramai peziarah dan wisatawan dari berbagai daerah. Parselai ini pun nantinya bisa jadi buah tangan bagi para peziarah dan wisatawan.

Lebih lanjut, pihaknya menyebut bahwa kandungan yang ada di dalam parselai sangat baik untuk meredakan diare, mencegah pertambahan berat badan, menjaga imunitas ibu hamil dan bisa juga untuk mengatasi sariawan.

Siti Rodliyatun salah satu peserta pelatihan mengaku sangat antusias mengikuti kegitan tersebut. Menurutnya, adanya pelatihan ini mampu membantunya untuk mengembangkan ekonomi kreatif sebagai peluang bisnis.

“Bersyukur sekali dapat mengikuti pelatihan ini untuk mengembangkan ekonomi kreatif, produk ini bagus karena di Kudus belum ada, harapannya semoga nanti bisa dikembangkan sehingga bernilai bisnis,” ungkapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version