BLT DBHCHT Tahap 2 Cair, Ribuan Buruh Rokok di Kudus Terima Bantuan Tunai

Buruh Rokok di Kudus dapat BLT DBHCHT

Haryani (37), salah satu buruh rokok di Kudus yang menerima BLT DBHCHT. (Mohammad Fahtur Rohman/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah telah mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahap kedua untuk tahun 2024. Sebanyak 32 ribu buruh rokok di Kabupaten Kudus menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 600 ribu. Bantuan ini diserahkan langsung pada Kamis, 20 Juni 2024, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, hadir langsung di lokasi untuk menyaksikan penyerahan BLT kepada para buruh rokok di PT Djarum, SKT Pengkol.

“BLT ini merupakan salah satu upaya kita untuk penanganan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Mudah-mudahan dengan BLT ini bisa menurunkan angka kemiskinan,” ujar Sumarno pada Kamis, 20 Juni 2024.

Deputy Manager Public Affairs PT Djarum, Slamet Rahardjo, mengungkapkan bahwa dari total penerima BLT di Kudus, terdapat 6.541 karyawan PT Djarum yang memperoleh bantuan dengan total nominal sebesar Rp 3,9 miliar lebih.

“Jumlah karyawan PT Djarum yang menerima BLT sebanyak 6.541 orang, dengan total nominal Rp 3.924.600.000,” jelasnya.

Slamet menambahkan, khusus untuk penerima di SKT Pengkol, ada sebanyak 1.448 orang dengan total nominal bantuan sebesar Rp 800 juta lebih. “Khusus penerima di SKT Pengkol, ada sebanyak 1.448 orang, dengan total nominal Rp 868.800.000,” tambahnya.

Salah satu penerima BLT di SKT Pengkol, Haryani (37), menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan. “Saya sangat bersyukur mendapatkan BLT ini. Bantuan ini sangat membantu kami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Program BLT DBHCHT ini merupakan bagian dari kebijakan Pemprov Jawa Tengah untuk mengalokasikan dana cukai hasil tembakau demi peningkatan kesejahteraan buruh rokok. Selain memberikan bantuan tunai, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi beban ekonomi para pekerja di sektor tembakau.

Sumarno berharap bahwa bantuan ini tidak hanya memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas hidup para buruh rokok dalam jangka panjang.

“Kita berharap BLT ini bisa memberikan manfaat yang signifikan bagi para buruh rokok dan membantu mereka untuk hidup lebih sejahtera,” pungkasnya.

Dengan pencairan BLT tahap kedua ini, diharapkan angka kemiskinan di Jawa Tengah dapat berkurang dan kesejahteraan masyarakat, khususnya buruh rokok, semakin meningkat. Pemerintah terus berkomitmen untuk menyalurkan dana bantuan secara tepat sasaran demi mencapai tujuan tersebut. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version