KENDAL, Lingkarjateng.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kendal merencanakan perbaikan TPA Darupono Baru pada anggaran perubahan 2024. Perbaikan meliputi drainase dan penanganan air lindi.
Kebakaran serta longsor di TPA Darupono pada Juni 2023 mengakibatkan sejumlah fasilitas mengalami kerusakan sehingga perlu segera diperbaiki.
“Pada saat TPA Darupono ditemukan limbah cair yang mencemari lingkungan, akan segera dilakukan perbaikan, lalu terkait dengan bau yang dikeluhkan itu akan diperbaiki juga,” ujar Kepala DLH Kendal, Aris Irwanto, Kamis, 30 Mei 2024.
Aris menyampaikan bahwa perbaikan TPA Darupono direncanakan akan dilaksanakan pada anggaran perubahan tahun ini, utamanya perbaikan drainase.
“Rencana perbaikan yang pertama, terkait air lindi yang kemarin ada bencana kebakaran dan longsor itu. Nanti akan dilakukan pembenahan terkait dengan perbaikan drainase yang menyalurkan air lindi ke kolam penampungan,” terangnya.
Eks TPA Darupono Kendal yang Terbakar Masih Keluarkan Asap Tebal
Selain perbaikan drainase, DLH Kendal juga akan menangani masalah air lindi agar tidak menimbulkan bau tidak sedap.
“Kemudian, pengolahan dari air lindi itu supaya tidak bau. Itu ada metode khusus agar air tidak menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan,” lanjutnya.
Kemudian, kata Aris, DLH Kendal juga merencanakan perbaikan infastruktur jalan menuju titik pembuangan sampah. Terlebih jika musim hujan, kondisi jalan tersebut sangat mengkhawatirkan bagi para pekerja yang bertugas di TPA Darupono.
“Yang ketiga terkait perbaikan jalan masuk dari utama menuju TPA ke titik pembuangan sampah yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan dan jalan itu kondisinya belum aspal hanya tanah saja. Sehingga pada musim penghujan sangat mengkhawatirkan untuk para kendaraan pengangkut sampah maupun petugas DLH itu sendiri,” bebernya.
Perbaikan TPA Darupono perlu segera dilakukan mengingat produksi sampah masyarakat Kabupaten Kendal sebanyak 450 ton per hari.
“Per hari volume yang dibawa itu sekitar 450 ton, kemudian untuk kendaraan yang berlalulalang itu ada 350 rit. Jadi setiap 10 menit itu ada kendaraan yang keluar maupun kendaraan yang masuk di TPA Darupono,” ujarnya.
Kondisi seperti ini membuktikan bahwa pelayanan di TPA Darupono sangat sibuk. Sehingga memang dibutuhkan perbaikan pada TPA. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)