Pantai Indah Kemangi Kendal Kembali Menggeliat, Prokes Diperketat

RAMAI: Pantai Indah Kemangi sebagai destinasi wisata milik Desa Jungsemi.

RAMAI: Pantai Indah Kemangi sebagai destinasi wisata milik Desa Jungsemi. (Unggul Priambodo/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Pantai Indah Kemangi (PIK) murni wisata berbasis desa yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pantai ini merupakan milik Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung.

Sulton adalah Direktur BUMDes yang penuh dengan ide-ide kreatif membangun wisata desanya. Berbagai upaya telah dilakukan dengan menyediakan beberapa wahana seperti kereta kuda dan juga motor roda tiga (ATV).

Selama pandemi, wisata di tempat ini sepi pengunjung, bahkan sempat lama tutup. Namun, kembali ramai setelah dibuka kembali, ditambah saat ini Kabupaten Kendal ditetapkan level 1 PPKM.

Ibu-Ibu PKK Bersenam Ria di Pantai Indah Kemangi Kendal

“Pengunjung memang masih jauh dari sebelum pandemi, namun dengan dibukanya objek wisata membuat para pengelola dan juga UMKM yang ada di dalamnya mulai ada pendapatan,” ujar Sulton, Selasa (8/2).

Tidak ada kelonggaran dalam penerapan prokes di Pantai Indah Kemangi, masuk lokasi wajib memakai masker dan cuci tangan serta dilarang berkerumun.

“Dari sisi pengunjung sudah mulai normal, perekonomian di dalam objek wisata juga sudah menggeliat,” lanjutnya.

Saat ini setiap minggunya, kata Sulton, pengunjung mencapai 1.000 orang dengan harga tiket Rp 5.000. Wahana yang disajikan juga banyak, diantaranya ATV, andong pantai dan banana boot.

Libur Imlek, Wisatawan Padati Kawasan Pantai Bandengan Jepara

Sementara Kepala Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Dasuki bersyukur wisata yang dirintis sudah mulai menampakkan hasilnya. Dirinya setiap Sabtu dan Minggu selalu berada di Pantai Indah Kemangi.

“Setiap Sabtu saya mengantar istri senam bersama ibu PKK, sedangkan Minggu memantau jika tidak ada kegiatan yang lebih penting,” ujar Dasuki.

Salah satu pengunjung, Hendi Oktaviantio asal Pekalongan mengaku senang dengan pantai yang baru di Kabupaten Kendal ini. Dia sudah beberapa kali datang namun tidak bosan karena keindahannya.

“Yang paling aku suka adalah saat naik banana boot bersama teman dan saat di tengah laut, banana digulingkan dan itu sebuah sensasi bagi aku,” ujar Hendi. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)

Exit mobile version