KENDAL, Lingkarjateng.id – Jajanan zaman dulu saat ini jarang sekali ada karena kalah dengan kuliner kekinian. Namun tidak di Wisata Embung Bumiayu yang dikelola BUMDes Bumi Mandiri Desa Bumiayu Kecamatan Weleri. Aneka jajanan seperti getuk tiwul dan juga lemet ada di pasar yang hanya ada setiap pagi di hari Minggu.
Kepala Desa Bumiayu, Moh Johan mengatakan, pemdes sengaja menggelar jajanan tempo dulu agar tidak punah. “Saat ini jajanan tempo dulu atau jadul memang jarang ada, makanya kami mencoba membuka di wisata embung ini sebagai ciri khas, dan ternyata malah justru banyak dicari pengunjung,” ujar Johan.
Selain jajanan, setiap Minggu juga digelar pertunjukan Barongan yang sangat diminati anak-anak. Juga dipakai untuk senam bagi ibu-ibu warga Desa Bumiayu. “Masyarakat rindu pertunjukan Barongan jadi kami datangkan untuk menarik pengunjung,” lanjutnya.
Warmindo Ngeweh, Tempat Nongkrong Low Budget Generasi Milenial
Dikatakannya, yang menjual jajanan tempo dulu ini ada 3 lapak dari 25 lapak yang buka setiap hari Minggu. Menurut Johan, salah satu tujuannya adalah nguri-uri kebudayaan dulu, agar anak-anak bisa mengenal.
Dewi, salah seorang pembeli dari Kecamatan Rowosari mengaku, hampir setiap Minggu ke Wisata Embung, Bumiayu. Selain memburu jajan tempo dulu, Dewi sengaja menonton pertunjukan Seni Barongan yang selalu digelar di Embung.
“Jajanan tempo dulunya ngangenin jadi ingat saat masih kecil, selain itu seni barongnya juga menggoda jadi ingin menonton,” ujar Dewi. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)