DPRD Jepara Minta Orang Tua Beri Anak Kegiatan Edukatif selama Libur Sekolah

Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Nur Hidayat. (Tomi Budianto/Lingkarjateng.id)

Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Nur Hidayat. (Tomi Budianto/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id – Memasuki hari libur panjang sekolah, Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Nur Hidayat meminta para orang tua untuk memberikan kegiatan yang edukatif kepada anak-anaknya.

“Jadi saat liburan sekolah bukan berarti anak-anak bebas merdeka dan tidak melakukan apa-apa, tapi seharusnya orang tua harus bertanggungjawab terhadap edukasi selama anak-anak di rumah melalui kegiatan-kegiatan edukasi lingkungan, edukasi sosial, dan lainnya. Agar anak-anak tidak kecanduan handphone atau gadget, ini yang lebih penting,” katanya.

Menurutnya, penggunaan gadget yang berlebihan akan mengakibatkan penyimpangan psikologis terhadap anak. Seperti ketika anak-anak kecanduan bermain game maka rasa sosial dan kepeduliannya anak akan berkurang.

“Dampaknya cukup fatal sejatinya, mereka akan bersikap egois dan individualis, dan yang lebih mengkhawatirkan lagi ketika anak-anak ini bermain gadget sudah menjurus ke hal-hal yang berbau pornografi dan kekerasan, itu juga sangat berdampak buruk bagi anak,” ujar Nur Hidayat.

Maka dari itu, pihaknya meminta para orang tua untuk rutin mengecek gadget anak dan mendampingi anak-anak ketika bermain gadget, agar mereka bisa menggunakan gadgetnya secara bijak.

“Yang namanya kecanduan itu tidak perlu waktu lama, anak-anak bisa terpengaruh hanya dalam waktu satu hari atau beberapa jam, yang kemudian akan merubah perilaku anak selamanya. Dan Itu lebih sulit untuk mengatasinya,” terangnya.

Nur Hidayat menambahkan bahwa, kecanduan bermain gadget juga berpengaruh pada kesehatan mental anak. Contohnya jika anak bermain gadget hingga larut malam dan paginya bangun kesiangan, maka akan mengakibatkan anak ini malas dan dikhawatirkan menjadi generasi yang gagal untuk bangsa dan keluarganya.

“Kecanduan gadget ini lebih fatal daripada kecanduan jajan makanan, lebih baik kecanduan jajan makanan daripada kecanduan bermain gadget,” jelasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version