JEPARA, Lingkarjateng.id – Selisih paham antara petinggi, carik dan ketua BPD dapat menghambat kemajuan suatu desa. Karena percepatan pembangunannya sangat tergantung dari sinergi ketiga pilar tersebut. Di samping itu, masih banyak persoalan lain yang perlu mendapat perhatian bersama.
Bupati Jepara, Dian Kristiandi meminta aparat pemerintahan desa dapat bersinergi, mulai dari petinggi, carik, maupun ketua BPD. Jika kondisi itu terjadi, percepatan pembangunan dan pelayanan masyarakat di desa akan meningkat serta berjalan baik. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Desa di Taman Sumendung Desa Bangsri, Selasa (8/2).
“Harus bersama-sama, seiring sejalan, satu pemikiran, satu gerak langkah, di dalam menjalankan tanggung jawab. Jika itu terjadi saya yakin semua pasti akan terlalui dengan proses percepatan,” paparnya.
Bupati Jepara Ajak ASN Merawat Kebhinekaan
Peserta sosialisasi kala itu yakni petinggi, carik dan ketua BPD se-Kecamatan Bangsri dan Kembang. Turut hadir mendampingi Bupati, Kepala DPUPR Ary Bachtiar, Kepala Diskopukmnakertrans Samiaji, Kepala Diskominfo Arif Darmawan dan Kepala Dinsospermasdes yang diwakili Kepala Bidang (Kabid) Bina Pemdes Muh Taufik. Hadir pula Camat Bangsri Debby Nifandrian, Camat Kembang Anwar Sadat, serta Kepala Bagian Pemerintahan Setda Rini Patmini.
Lebih lanjut Dian Kristiandi menyebut, dengan pembangunan dan pelayanan yang semakin baik akan membuat kesejahteraan masyarakat desa semakin meningkat. Selain itu, misal terjadi kendala, pemerintah kabupaten melalui perangkat daerah terkait juga siap memberikan solusi. Terpenting adalah kemauan untuk berkomunikasi. Harapannya, aparat pemerintahan desa dalam menjalankan tugasnya dapat nyaman dan aman.
Hubungan kemitraan yang harmonis antara petinggi, carik dan ketua BPD diminta mampu menjadi teladan bagi warganya. Lantaran masih banyak persoalan lain yang perlu mendapat perhatian. Salah satunya terkait pengembangan desa dari sektor ekonomi dengan peran generasi mudanya.
Bupati Jepara Dukung Desa Tengguli Jadi Desa Wisata
“Banyak hal-hal yang perlu mendapat perhatian juga, termasuk terorisme, gerakan radikal, penyakit masyarakat yang mulai tumbuh dan Covid-19,” tandas Bupati.
Sementara itu, Kabid Bina Pemdes Muh Taufik sebelumnya juga menuturkan, bahwa lomba desa pada tahun ini kembali diadakan dengan hadiah Rp1 miliar. Ajang itu merupakan apresiasi dari bupati kepada desa-desa yang mampu menunjukkan perkembangannya secara signifikan, mulai dari hal swadaya hingga inovasi.
Saat ini, Dinsospermasdes pun sudah memproses pengajuan dana desa tahap satu dan BLT untuk triwulan pertama. Diharapkan desa-desa dapat segera mengajukan pencairan, utamanya dalam rangka untuk penanganan Covid-19.
“Kita tahu bahwa saat ini covid sudah mulai meningkat lagi, kami juga minta agar bersama-sama menyosialsiasikan arti pentingnya prokes,” kata dia. (Lingkar Network | Koran Lingkar)