Banjir Meluas, 6 Desa di Jepara Terdampak

Banjir menggenangi jalan dan rumah warga di Desa Batukali, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara. (Tomi Budianto/Lingkarjateng.id)

Banjir menggenangi jalan dan rumah warga di Desa Batukali, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara. (Tomi Budianto/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id Banjir Kalakhar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdiyanto melaporkan titik banjir di beberapa wilayah Kabupaten Jepara.

Sebelumnya banjir merendam 2 desa pada Rabu, 13 Maret 2024. Hingga Jumat, 15 Maret 2024, banjir meluas hingga ke 6 desa di Kabupaten Jepara.

“Dampak banjir yang ke permukiman sampai saat ini ada 6 desa, yaitu Batu Kali, Sowan Kidul, Gerdu, Welahan, Kaliombo, Dorang. Untuk yang di Welahan ada warga yang mengungsi ke rumah saudaranya, ada juga yang masih bertahan di rumah masing-masing,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, terkait banjir yang ada di Desa Batukali, Kecamatan Kalinyamatan, banjir setidaknya menggenangi 355 rumah yang dihuni 480 KK, dengan total korban 1.675 jiwa. Ketinggian air di permukiman warga berkisar 30 cm sampai 60 cm. 

Sedangkan di Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung, terdapat 249 KK yang terdampak banjir sekitar 50 cm, berada di RT 2 RW 2 dan RT 3 RW 2. 

Kemudian di Desa Gerdu, Kecamatan Pecangaan, terdapat 206 kepala keluarga (KK) yang terdampak, dengan ketinggian air antara 40 cm sampai 50 cm. Sedangkan di Desa Kaliombo Kecamatan Pecangaan terdapat 95 rumah dan 1 sarana pendidikan yang terdampak, dengan ketinggian air mencapai 30 cm.

“Gerdu belum kita support makan sahur tadi, tapi rencana mulai sore nanti kita kirim juga sekitar 750 bungkus dari DU Batukali. Kemudian di Kaliombo kita baru assessment, nanti kalau memang membutuhkan kita support juga dari DU Batukali,” jelas Arwin.

Sementara itu, di Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari ini mengakibatkan debit air sungai SWD 1 naik dan melimpas ke permukiman dan mengalir ke areal pertanian. Setidaknya terdapat 50 hektar padi siap panen terendam air.

“Untuk kebutuhan logistik saat ini kita support dari cadangan pangan Pemda, PMI, Baznas, dan kita juga sudah umumkan ke komunitas yang biasanya memberikan bantuan,” terang Arwin. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version